Raja Charles Pernah Belajar Baca Al-Quran dan Privat Bahasa Arab
- Middle East Eye
VIVA Dunia – Naiknya Raja Charles III menjadi pemimpin Kerajaan Inggris dan Persemakmurannya masih ramai jadi perbincangan hingga kini. Ia kini mewarisi tahta sang ibu, Ratu Elizabeth II yang belum lama ini meninggal pada Kamis, 8 September 2022 di Kastil Balmoral, Skotlandia karena masalah kesehatan mobilitas yang terjadi berulang.
Meski tak banyak disorot mengenai pandangan dan kerja politiknya, namun Raja Charles dapat dikatakan termasuk orang yang menyukai budaya, sosial, politik bahkan hingga isu mengenai agama. Bahkan, mengenai isu agama, mantan suami Putri Diana tersebut diketahui telah lama menjadi sosok yang mendukung dialog damai antar-agama.
Hal ini terlihat saat dia memberi komentar dalam pidatonya di tahun 1993 bahwa dia sepenuh hati percaya bahwa hubungan antara agama Kristen dan Islam sangat penting, karena kebutuhan keduanya untuk hidup dan bekerja sama di dunia kita yang semakin saling bergantung dan tidak pernah lebih besar.
Sejumlah orang terdekat Raja Charles berpendapat bahwa sang raja memang memiliki kekaguman terhadap dunia Islam dan kawasan Timur Tengah. Ditambah lagi, Raja Charles merupakan lulusan jurusan Antropologi dan Arkeologi dari Universitas Cambridge.
Selain itu, sebagai seorang anggota kerjaan yang aktif sejak dahulu membantu sang ibu, Pangeran Charles sering berkunjung ke negara-negara lain, dan tak sedikit negara Islam yang dikunjunginya. Setelah pandemi Covid-19 mereda dan para anggota kerajaan sudah bisa melakukan perjalanan antar negara, Raja Charles (yang saat itu masih menjadi Pangeran) memilih negara Timur Tengah sebagai kunjungan pertamanya pasca-covid, yakni untuk mengunjungi Yordania dan Mesir. Di Mesir, Charles, Camilla dan rombongan bahkan mengunjungi Masjid Besar Al-Azhar di Kairo.
Tak hanya itu, bahkan pada 2015 silam, mengutip Daily Mail, Raja Charles pernah menghabiskan waktu enam bulan untuk belajar secara privat Bahasa Arab sebelum melakukan tur ke Timur Tengah. Saat itu, Charles akan mengunjungi Yordania, Kuwait, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Sebuah laporan dari Telegraph yang mengutip sumber-sumber rahasia melalui istana mengatakan bahwa Charles telah mengambil pelajaran bahasa Arab selama enam bulan, dan sebagian terdorong oleh keinginannya untuk dapat membaca Al-Quran dalam bentuk aslinya. Seorang juru bicara di Clarence House mengkonfirmasi bahwa Raja Charles saat itu telah mengambil pelajaran Bahasa Arab. pasti "dia sangat pandai dalam hal itu." ujar sumber tersebut.
Meskipun begitu, dia berkata bahwa ia kesulitan menguasai bahasa asing. Ketika Menteri Energi Qatar, Mohammed Bin Saleh Al Sada, menanyakan apakah Charles berbicara bahasa Arab di sebuah acara kenegaraan, Charles menjawab, "Saya mencoba mempelajarinya sekali tetapi saya menyerah. Itu seperti masuk ke satu telinga dan keluar dari telinga yang lain," jawabnya dengan guyon.