Pilot 17 Tahun Pecahkan Rekor Terbang Sendirian Keliling Dunia
- AP Photo/Virginia Mayo.
VIVA Dunia – Seorang pilot berusia 17 tahun menjadi orang termuda yang terbang solo keliling dunia dengan pesawat kecil setelah ia mendarat pada Rabu, 24 Agustus 2022, di Bulgaria, tempat perjalanannya dimulai lima bulan lalu.
Mack Rutherford, berkewarganegaraan ganda Belgia-Inggris, mendarat di landasan udara sebelah barat ibukota Bulgaria, Sofia, untuk menyelesaikan tugasnya dan mendapat dua penghargaan dari Guinness World Records.
Selain menjadi orang termuda yang terbang keliling dunia sendirian, Rutherford adalah orang termuda yang mengelilingi dunia dengan pesawat microlight.
Melansir dari AP, Kamis, 25 Agustus 2022, Rutherford mengatakan dia berharap prestasinya akan menginspirasi anak muda untuk mengejar impian mereka.
“Ikuti saja impian anda, berapa pun usia anda, bekerja keraslah dan maju untuk mencapai tujuan anda,” katanya setelah turun dari pesawat.
Adiknya, Zara, yang menyelesaikan perjalanan penerbangan globalnya sendiri pada Januari, sebelumnya memegang rekor ultralight. Mack Rutherford mengambil rekor usia dari Travis Ludlow dari Inggris, yang berusia 18 tahun ketika dia melakukan penerbangan solo keliling dunia tahun lalu.
Perjalanan yang dimulai 23 Maret itu membawa Rutherford melewati 52 negara di lima benua. Dia berusia 17 tahun selama perjalanan. Untuk menetapkan tanda yang diakui oleh Guinness World Records, ia melintasi khatulistiwa dua kali.
Terlahir dari keluarga penerbang, Rutherford memenuhi syarat untuk mendapatkan lisensi pilotnya pada tahun 2020, yang pada saat itu menjadikannya pilot termuda di dunia pada usia 15 tahun. Perjalanan solonya terbang keliling dunia dimulai di Bulgaria karena sponsornya, perusahaan web hosting ICDSoft, berkantor pusat di Sofia dan meminjamkannya pesawat.
Seperti adiknya, Rutherford menerbangkan Shark, salah satu pesawat ultralight tercepat di dunia dengan kecepatan jelajah mencapai 300 kph (186 mph). Biasanya pesawat itu memiliki dua kursi, tetapi pesawat itu dimodifikasi untuk perjalanan panjangnya dan mengganti kursi kedua dengan tangki bahan bakar tambahan.
Perjalanan alami sejumlah kendala
Awalnya penerbangannya direncanakan memakan waktu hingga tiga bulan, tetapi perjalanan berlangsung lebih lama karena beberapa kendala tak terduga di sepanjang perjalanannya, termasuk hujan monsun, badai pasir, dan panas yang ekstrem.
Tetapi sebagian besar penundaan disebabkan oleh menunggu untuk mendapatkan izin dan dokumen lain yang diperlukan untuk penerbangan lebih lanjut atau harus mengubah rute terjadwal jika ditolak.
Penerbangan itu membawanya melalui Afrika dan kawasan Teluk ke India, China, Korea Selatan, dan Jepang. Dia melintasi Pasifik utara dan mendarat setelah 10 jam tanpa gangguan di udara di sebuah pulau vulkanik dekat Selat Bering.
Dari sana, ia menuju ke Alaska dan menyusuri Pantai Barat Amerika Serikat (AS) ke Meksiko. Rutherford kemudian menuju utara lagi di sepanjang Pantai Timur AS ke Kanada, dan melintasi Samudra Atlantik ke Eropa.
Pada hari Rabu, kerumunan besar orang telah tiba di bandara untuk menyambut Rutherford dan merayakan pencapaiannya. Di antara mereka adalah tiga anggota keluarga dekatnya.
Ayahnya, Sam Rutherford, mengaku sangat senang dan bangga dengan prestasi anak-anaknya. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa acara semacam itu sangat mendorong anak-anak untuk mengejar impian mereka dan mendorong orang tua untuk mendukung anaknya.