Putri Sekutu Putin Tewas dalam Ledakan Mobil di Moskow

VIVA – Putri seorang ultranasionalis Rusia terkemuka yang dikabarkan menjadi sekutu putin atau Vladimir putin tewas dalam ledakan bom mobil di wilayah Moskow, peristiwa itu juga ditanggapi sebagai cara yang mungkin merupakan upaya pembunuhan terhadap ayahnya.

Darya Dugina yang baru berumur 29 tahun, meninggal setelah sebuah bom meledak, menghancurkan Toyota Land Cruiser yang dia tumpangi pada Sabtu, 20 Agustus 2022 malam, kata penyelidik dalam sebuah pernyataan pada hari Minggunya.

Dugina adalah putri Alexander Dugin, seorang ideolog yang telah lama mengadvokasi untuk menyatukan wilayah-wilayah berbahasa Rusia sebagai bagian dari kekaisaran Rusia yang baru.

Dia diyakini memiliki suara yang sangat berpengaruh dalam membentuk pandangan dunia dan pendekatan Putin ke Ukraina, meskipun sejauh mana pengaruhnya terhadap pemikiran pemimpin Rusia itu masih diperdebatkan.

Kantor berita negara rusia atas TASS menyebutkan Andrei Krasnov, yang mengatakan bahwa dia mengenal Dugina secara pribadi, yang mengatakan bahwa kendaraan itu milik ayahnya dan dia mungkin menjadi sasaran yang dituju.

Laman berita Rusia Rossiiskaya Gazeta mnuliskan ayah dan anak perempuan itu akan menghadiri festival budaya di luar Moskow dan memutuskan untuk berganti mobil pada menit-menit terakhir sebelum peristiwa itu terjadi.

Penyelidik mengatakan mereka membuka kasus pembunuhan dan akan melakukan pemeriksaan forensik dan sedang mempertimbangkan “semua versi" peristiwa.

Penyelidik telah mengumpulkan puing-puing dan pecahan dari bagian jalan raya, tempat ledakan terjadi di dekat desa Bolshie Vyzyomy.

"Sebuah alat peledak ditempatkan di bagian bawah mobil di sisi pengemudi," kata komite investigasi Rusia dalam sebuah pernyataan. “Darya Dugina, yang berada di belakang kemudi, meninggal di tempat kejadian. Investigasi percaya bahwa kejahatan itu direncanakan sebelumnya dan bersifat kontraktual.”

Dugina adalah publik figure, dirinya sering muncul sebagai komentator di saluran TV nasionalis Tsargrad dan secara luas mengekspresikan pandangan yang mirip dengan ayahnya.

Dugin adalah pendukung terkemuka konsep “dunia Rusia”, sebuah ideologi spiritual dan politik yang menekankan nilai-nilai tradisional, pemulihan kekuatan Rusia, dan persatuan semua etnis Rusia di seluruh dunia. Dia juga merupakan pendukung kuat Rusia yang mengirim pasukan ke Ukraina.

Dia mempromosikan Rusia sebagai negara dengan kepemimpinan otoriter, dan meremehkan nilai-nilai liberal Barat. Dugin diberi sanksi oleh Amerika Serikat setelah aneksasi Rusia atas Ukraina pada tahun 2014.