Selebgram Inggris Diusir dari Sri Lanka karena Dukung Protes

Selebgram Inggris Kayleigh Fraser dalam foto di Instagram
Sumber :
  • Instagram via NDTV

VIVA Dunia – Seorang selebgram wanita Inggris yang berada di Sri Lanka diminta oleh pihak berwenang untuk meninggalkan negara itu sebelum 15 Agustus 2022. Dia diusir karena diduga berpartisipasi dalam protes antipemerintah baru-baru ini, menurut sebuah laporan media pada Kamis, 11 Agustus 2022.

Pejabat dari Departemen Imigrasi dan Emigrasi menyita paspor wanita Inggris bernama Kayleigh Fraser untuk diperiksa terkait apakah dia telah melanggar salah satu persyaratan visa saat tinggal di negara yang dilanda krisis.

Melansir dari NDTV, Jumat, 12 Agustus 2022, dia berada di negara itu karena alasan medis.

Antrean panjang di Sri Lanka di tengah kelangkaan minyak tanah-minyak goreng (viva)

Photo :
  • vstory

Dia juga diminta untuk menghadap ke kantor Departemen Imigrasi dan Emigrasi dalam waktu tujuh hari untuk penyelidikan.

Fraser yang merupakan selebgram telah mengunggah gambar dan video kampanye protes massal Gota Go Home yang baru-baru ini diadakan di Galle face.

Setelah penyelidikan, Departemen menghentikan visanya dan memintanya untuk meninggalkan negara itu pada 15 Agustus 2022, kata laporan itu.

Sri Lanka sebelumnya telah menghadapi gejolak ekonomi dan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak April tahun ini. Negara tersebut telah menyaksikan protes anti-pemerintah besar-besaran yang menyebabkan pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Mahinda Rajapaksa dan adiknya mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa karena salah menangani krisis ekonomi terburuk di negara itu.

Warga Sri Lanka berkumpul di dekat kantor presiden untuk merayakan pengunduran diri presiden Gotabaya Rajapaksa.

Photo :
  • AP Photo/Rafiq Maqboo.

Para pengunjuk rasa telah menjadikan Galle Face di Kolombo sebagai tempat perkemahan basis protes utama mereka dan menamakannya Gota Go Home Village. 

Pada hari Rabu, 10 Agustus 2022, para pengunjuk rasa meninggalkan Galle Face di mana mereka telah melakukan aksi duduk anti-pemerintah sejak 9 April 2022 lalu.