Tersangka Pembunuh Muslim Amerika Bermotif Balas Dendam
- feelgrafix.com
VIVA Dunia – Ketakutan akan serangan yang melanda komunitas Muslim Amerika secara nasional setelah insiden penembakan mengerikan terhadap empat pria di Albuquerque, New Mexico, berubah menjadi keterkejutan pula kesedihan. Apalagi ketika diketahui ternyata tersangka dalam pembunuhan itu adalah seorang Muslim Juga.
Laman The Guardian menyebutkan bahwa Muhammad Syed berusia 51 ditangkap Senin dari rumahnya di Albuquerque. Imigran Afganistan membantah ada hubungannya dengan kejahatan yang mengguncang kota itu dan komunitas Muslimnya yang kecil.
Dalam dokumen pengadilan, dia mengatakan kepada polisi bahwa dia sangat terkejut dengan pembunuhan itu sehingga dia mengemudi ke Houston untuk menemukan rumah baru bagi keluarganya.
Tetapi penyelidik mengatakan mereka memiliki banyak bukti untuk membuktikan kesalahannya, meskipun mereka belum mengungkap motifnya. Penembakan dan aksi pembunuhan pertama terjadi pada bulan November dan diikuti oleh tiga lagi antara 26 Juli dan 5 Agustus.
Menurut pengaduan pidana, polisi mengidentifikasi bahwa selongsong peluru yang ditemukan di kendaraan Syed cocok dengan kaliber senjata yang diyakini telah digunakan dalam dua pembunuhan.
Dari lebih dari 200 tip yang diterima polisi, salah satunya dari komunitas Muslim yang membawa mereka ke keluarga Syed, kata pihak berwenang, mencatat bahwa Syed mengenal para korban dan adanya konflik antarpribadi mungkin telah menyebabkan penembakan itu.
Jaksa pada hari Rabu mengajukan mosi untuk menahan Syed sambil menunggu persidangan. "Dia adalah orang yang sangat berbahaya, dan satu-satunya cara untuk melindungi masyarakat adalah dengan menahan terdakwa," kata jaksa.
Pihak berwenang menyita pistol 9 mm dari kendaraannya dan mengatakan mereka menemukan senapan gaya AK-47 dan pistol dengan kaliber yang sama di rumah keluarga saat menjalankan surat perintah penggeledahan, menurut dokumen pengadilan, yang mengindikasikan senjata tersebut dibeli secara legal.
Pada hari Rabu, Shaheen Syed didakwa oleh jaksa federal dengan memberikan alamat Florida palsu ketika dia membeli dua senapan tahun lalu. Dia telah membantah peran apa pun dalam pembunuhan itu dan belum didakwa sehubungan dengan mereka.
Muhammad Syed telah tinggal di AS selama sekitar lima tahun, kata polisi. Ketika diwawancarai oleh para detektif, Syed berbicara melalui seorang penerjemah Pashto dan mengatakan bahwa dia pernah bersama pasukan khusus di Afghanistan dan berperang melawan Taliban, kata pengaduan pidana.
Penyelidik menganggap Syed sebagai tersangka utama dalam kematian Naeem Hussain dan Ahmadi tetapi belum mengajukan dakwaan dalam kasus tersebut.