Kim Jong Un Demam Parah, Sang Adik Tuduh Korsel Penyebabnya

Dokumentasi: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan saudara perempuannya Kim Yo Jong.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters/aww.

VIVA Dunia – Kabar kurang menyenangkan datang dari Presiden Korea Utara, Kim Jong Un. Menurut penuturan sang adik Kim Yo-Jong, pemimpin eksentrik tersebut sedang sakit demam tinggi dan agak parah.

“Ia (Kim Jong Un) mengalami demam tinggi beberapa hari dalam perang karantina ini, tetapi ia tidak bisa istirahat meskipun sejenak, karena ia memikirkan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya, sampai akhir perang anti-epidemi" kata Kim Yo Jong kepada media pemerintah Korut KCNA, mengutip dari AFP, Kamis, 11 Agustus 2022. 

Kim Yo-jong mengatakan bahwa Korea Selatan lah yang mengirimkan selebaran yang telah terkontaminasi dengan virus Covid-19 ke perbatasan negara mereka. "Sangat mengkhawatirkan bahwa Korea Selatan mengirimkan selebaran, uang, brosur, dan berbagai barang lain ke wilayah kami," ujar Kim Yo Jong

Dokumentasi: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan saudara perempuannya Kim Yo Jong.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters/aww.

Diyakini, pengiriman barang-barang itu dilakukan menggunakan balon. Barang yang biasa dimasukkan adalah selebaran dan uang dolar AS. Balon-balon ini kemudian diterbangkan ke perbatasan dan menuai protes dari pemerintah Korut. Kim Yo Jong mengatakan jika balon tersebut terus dikirimkan ke Korut, Pyongyang bakal meresponsnya dengan "tak hanya memberantas virus, tetapi juga krpada pihak berwenang Korea Selatan."

Sebagaimana tertulis dari berita resmi KCNA, Kim menyalahkan balon yang dikirim tersebut sebagai dalang atas penyebaran Covid-19 di negaranya.  Merujuk pada kantor berita Korea Utara, KCNA, Kim Yo-jong menyebut pengiriman selebaran itu merupakan kejahatan kemanusiaan dan menyatakan 'bahayanya menyebarkan virus menular melalui objek yang terkontaminasi'. Dia juga mengingatkan bahwa Korea Utara mempertimbangkan tindakan balasan yang kuat kepada Korea Selatan. 

Patung Kim Jong Il di Korea Utara

Photo :
  • Al Jazeera

Diketahui, Korea Utara tidak melaporkan kasus baru sejak 29 Juli lalu. Namun pengamat internasional menyebut hal ini karena Korea Utara memiliki alat test Covid-19 yang terbatas. KCNA mengklaim ada 4,8 juta infeksi sejak akhir April, namun hanya ada 74 kematian, yang berarti memiliki fatality rate terendah di dunia.