5 Fakta Xi Jinping Kunjungi Muslim Uighur Xinjiang setelah 8 Tahun
- Xie Huanchi/Xinhua via AP
VIVA Dunia – Presiden China Xi Jinping melakukan kunjungan pertamanya ke Xinjiang dalam delapan tahun terakhir. Hal itu dia lakukan ketika negara-negara barat terus menuduh Beijing melakukan genosida terhadap sebagian besar penduduk Muslim Uighur di kawasan itu.
Berikut fakta-fakta mengenai kunjungan Xi Jinping ke kawasan Muslim Uighur:
1. Disambut Hangat Muslim Uighur
Media pemerintah melaporkan pada Jumat, 15 Juli 2022, Xi disambut hangat oleh orang Uighur. Sebuah foto dari kantor berita resmi Xinhua menunjukkan Xi dikelilingi oleh penduduk yang tersenyum dan bertepuk tangan, banyak dari mereka tampaknya adalah orang Uighur yang mengenakan kostum tradisional dan topi salat.
2. Kunjungan Xi Dibayangi Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Kunjungan Xi terjadi setelah kepala hak asasi manusia PBB, Michelle Bechelet melakukan perjalanan ke wilayah tersebut pada bulan Mei 2022. Negara-negara Barat telah mendesak PBB untuk menerbitkan laporan yang telah lama ditunggu-tunggu tentang Xinjiang.
Melansir dari The Guardian, Selasa 19 Juli 2022, PBB mengatakan pada 2018 Beijing telah menempatkan 1 juta orang Uighur ke dalam kamp interniran besar-besaran yang didirikan untuk indoktrinasi politik.
China juga telah berulang kali membantah perlakuan buruk terhadap warga Uighur, dan menyebut laporan penahanan massal sebagai berita palsu. Beijing awalnya menyangkal keberadaan kamp,??kemudian mengatakan telah mendirikan pusat pelatihan kejuruan dengan asrama di mana orang dapat secara sukarela memeriksakan diri untuk belajar tentang hukum, bahasa China dan keterampilan kejuruan.
Dikatakan juga pada tahun 2019 bahwa semua peserta pelatihan telah lulus.
3. Xi Bertemu Pemimpin Produksi dan Kontruksi Xinjiang
Selama kunjungannya minggu ini, Xi bertemu dengan para pemimpin Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang, sebuah badan supra-pemerintah yang mengoperasikan pengadilan, sekolah, dan sistem kesehatannya sendiri di bawah sistem militer yang diberlakukan di wilayah tersebut setelah Partai Komunis berkuasa pada tahun 1949.
Xi belajar tentang sejarah XPCC dalam mengolah dan menjaga daerah perbatasan, menurut laporan media.
4. Tujuan Kunjungan ke Wilayah Muslim Uighur
Li Mingjiang, seorang profesor di Sekolah Studi Internasional S Rajaratnam di Singapura, mengatakan, tujuan dari perjalanan Xi ke Xinjiang adalah untuk melihat hasil dari kebijakan yang telah dia lakukan dalam beberapa tahun terakhir untuk menyetabilkan Xinjiang dan untuk menyimpulkan bahwa pendekatan dan strategi untuk Xinjiang telah berhasil.
Itu adalah penampilan publik pertama Xi sejak dia mengunjungi Hong Kong untuk acara pada 1 Juli untuk menandai 25 tahun kekuasaan China atas bekas jajahan Inggris itu, wilayah lain di mana Beijing secara dramatis memperketat kendalinya setelah protes pro-demokrasi dan anti-China yang terkadang disertai kekerasan.
5. Kunjungan Setelah 8 Tahun ke Xinjiang
Kunjungan terakhir Xi yang dilaporkan ke Xinjiang adalah pada tahun 2014, ketika ia menyerukan perjuangan habis-habisan melawan terorisme, infiltrasi, dan separatisme, menurut surat kabar yang dilaporkan oleh New York Times. Otoritas setempat kemudian meningkatkan upaya untuk melacak, mengontrol, dan mendidik kembali orang-orang Uighur.
Xi juga telah menekan Daerah Otonomi Tibet, dan tahun lalu melakukan kunjungan pertama ke wilayah tersebut oleh seorang pemimpin China dalam tiga dekade.
Desember lalu, Chen Quanguo, pejabat partai Komunis yang secara luas terkait dengan tindakan keras keamanan yang menargetkan etnis Uyghur dan Muslim lainnya di Xinjiang mundur dari jabatannya.
Sementara Ma Xingrui, mantan Gubernur Ekonomi pesisir Provinsi Guangdong disebut yang bertanggung jawab sekarang atas jabatan tersebut.