Serikat pekerja Irlandia Utara Adakan Parade di Tengah Krisis Politik
- AFP
VIVA Dunia – Anggota serikat pekerja Orde Oranye Irlandia Utara telah berparade melalui Belfast di bawah pengamanan ketat, menandai peringatan 12 Juli 1690 kemenangan Raja Protestan William dari Oranye atas saingan Katoliknya Raja James II.
Kerumunan penonton yang mencengkeram bendera serikat pekerja pada hari Selasa, 13 Juli 2022 memberi jalan bagi kehadiran polisi yang datang mengamankan.
Perayaan itu adalah hari tersibuk dalam setahun bagi polisi di Irlandia Utara, yang bermula 30 tahun pertumpahan darah sektarian atas pemerintahan Inggris.
Parade ini memperingati munculnya perjanjian damai di tahun 1998 antara golongan nasionalis yang sebagian besar Katolik dan mendukung bergabung dengan Republik Irlandia dan serikat pekerja. , yang sebagian besar Protestan, berharap untuk tetap menjadi bagian dari Inggris, dan termasuk anggota Orde Oranye.
Grand Orange Lodge of Ireland memperkirakan setengah juta orang mengambil bagian dalam acara di 18 lokasi di seluruh Irlandia Utara untuk merayakan puncak dari perayaan.
Irlandia Utara sudah berada tiga lalu berjalan tanpa pemerintahan, setelah pemilihan bulan Mei yang gagal.
Pengunduran diri Perdana Menteri Boris Johnson telah menciptakan ketidakstabilan lebih lanjut, dengan kandidat Partai Konservatif yang ingin menggantikannya mengintai posisi pada aturan perdagangan pasca-Brexit untuk wilayah tersebut, sebagaimana disepakati dalam Protokol Irlandia Utara.
Akan ada 573 parade serikat kerja Orde Oranye hingga Sabtu, 16 Juli 2022. Kemudian 33 parade di antaranya melewati wilayah mayoritas Katolik di mana ketegangan bisa memuncak.
Sekitar 2.500 petugas akan bertugas untuk mencegah kekerasan, kata Dinas Kepolisian Irlandia Utara.
Kebakaran di daerah Tiger Bay di Belfast telah memicu kemarahan warga nasionalis pro-Irlandia yang tinggal di dekatnya, yang mengatakan lokasinya terlalu dekat dengan komunitas mereka.
Parede loyalis selama berbulan-bulan sudah ada juga di Irlandia Utara menjelang 12 Juli ditandai oleh oposisi serikat pekerja terhadap protokol tersebut, yang mengatur perdagangan pasca-Brexit di provinsi tersebut.
Pengaturan tersebut, bagian dari kesepakatan perceraian Inggris dengan Uni Eropa, memberlakukan pemeriksaan barang antara Inggris Raya dan Irlandia Utara untuk menghindari perbatasan yang keras dengan Republik Irlandia.