INFOGRAFIK: Krisis Ekonomi Guncang Sri Lanka, Presiden Lengser
- VIVA/Endri Widada
VIVA Dunia – Krisis ekonomi yang menerpa Sri Lanka telah mendorong gelombang aksi demonstrasi menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa. Selama empat bulan Sri Lanka dalam kondisi darurat, krisis kemanusiaan, dan kebangkrutan.
Sri Lanka tidak mampu lagi membayar utang, kehabisan bahan bakar dan barang-barang kebutuhan pokok. Pada 3 April 2022, hampir semua anggota kabinet pemerintahan mengundurkan diri, menyisakan Presiden Rajapaksa dan saudaranya perdana menteri Mahinda Rajapaksa. Kebangkrutan yang mencekik membuat pemerintah Sri Lanka mengumumkan gagal bayar utang luar negeri sebesar US$51 miliar pada 12 April 2022.
Puncak krisis politik Sri Lanka terjadi ketika ribuan rakyat Sri Lanka menduduki Istana dan kediaman resmi presiden, pada Sabtu 9 Juli 2022. Presiden Gotabaya Rajapaksa pun akhirnya bersedia mundur dari jabatannya dan akan meninggalkan pemerintahan pada 13 Juli 2022.
Berikut ini infografis krisis ekonomi dan politik di Sri Lanka: