PM Australia Datang ke Ukraina, Bantuan Militer Mengucur Deras
- AP Photo/Nariman El-Mofty
VIVA – Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengumumkan bahwa pihaknya memberikan bantuan militer senilai US$74 atau setara dengan Rp1,1 triliun ke Ukraina. Bantuan tersebut membuat total bantuan militer Australia ke Ukraina menjadi sekitar US$230,6 juta atau sekitar Rp3,4 kuadriliun, kata PM Australia itu.
Melansir dari kantor berita Rusia TASS, Senin 4 Juli 2022, PM Australia Anthony Albanese mengumumkan bantuan militer lebih lanjut ke Ukraina dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Senin.
“Menyusul permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk dukungan lebih lanjut, Australia akan memberikan paket bantuan baru berikut ke Ukraina: US$67,8 juta (Rp1,14 triliun) dalam bantuan militer termasuk 14 pengangkut personel lapis baja, 20 kendaraan mobilitas yang dilindungi Bushmaster dan peralatan militer lainnya yang dipasok oleh industri pertahanan Australia dan kontribusi untuk Dana Perwalian Paket Bantuan Komprehensif Ukraina NATO," kata pernyataan itu.
Baca juga: Ukraina Bantah Zelensky Titip Pesan untuk Putin Lewat Presiden Jokowi
"Hal itu membuat total bantuan militer Australia ke Ukraina menjadi sekitar US$230,6 juta," ujarnya.
Australia juga akan mengalokasikan dana sebesar US$5,9 juta atau Rp88,2 miliar untuk membantu Layanan Penjaga Perbatasan Ukraina untuk meningkatkan peralatan manajemen perbatasan, meningkatkan keamanan siber dan meningkatkan operasi perbatasan di lapangan, kata Albanese.
Negara itu akan memberikan akses bebas bea cukai untuk impor Ukraina ke Australia dan akan campur tangan di Mahkamah Internasional untuk mendukung Ukraina dalam kasusnya melawan Rusia.
"Kunjungan saya ke Kiev dan kunjungan baru-baru ini oleh para pemimpin dunia lainnya mengirimkan pesan yang jelas bahwa negara-negara demokratis seperti Australia akan berdiri berdampingan dengan rakyat Ukraina pada saat dibutuhkan," kata Albanese.
Dia menambahkan bahwa Australia akan melarang impor emas Rusia dan menjatuhkan sanksi terhadap beberapa menteri Rusia.
Australia sekarang telah memberlakukan sanksi terhadap 828 warga negara Rusia dan Belarusia, termasuk presiden kedua negara tersebut atas peristiwa di Ukraina.
Australia juga memberikan sanksi kepada 47 entitas Rusia, melarang ekspor senjata dan komponen, bahan baku dan peralatan untuk memproduksi minyak dan gas dan membatasi impor energi, senjata, dan amunisi Rusia.