Ukraina Tak Juga Dikuasai, Rusia Rombak Konfigurasi Militernya

Prajurit Ukraina memandangi kehancuran akibat serangan militer Rusia di Kharkiv
Sumber :
  • AP Photo/Andrii Marienko

VIVA – Pernyataan dan rekaman resmi yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan bahwa Kremlin telah merombak struktur komando militer negara itu dalam beberapa pekan terakhir.

Perombakan tersebut menurut para analis karena serangan Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina menghasilkan sedikit keuntungan secara teritorial.

Kehadiran Wakil Menteri Pertahanan Rusia Gennady Zhidko bersama Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dalam kunjungan ke Ukraina timur selama akhir pekan memicu spekulasi bahwa Zhidko telah diangkat menjadi komandan baru militer Rusia.

Jenderal Alexander Dvornikov yang dilaporkan sebelumnya bertanggung jawab atas serangan Rusia belum terlihat di depan umum selama berminggu-minggu.

“Tampaknya mengkonfirmasi bahwa Kolonel Jenderal Gennady Zhidko adalah komandan pasukan Rusia di Ukraina,” dicuitkan analis militer Rob Lee dari rekaman Kementerian Pertahanan, dikutip dari The Moscow Times, Sabtu 2 Juli 2022.

Restrukturisasi komando tertinggi Rusia kemungkinan merupakan menjadi upaya Moskow untuk meningkatkan kinerja Angkatan Bersenjatanya di Ukraina yang gagal membuat kemajuan pesat meskipun ada keunggulan signifikan dalam amunisi dan peralatan.

"Rotasi drastis dalam militer Rusia, jika benar, bukanlah tindakan yang diambil oleh kekuatan di ambang kesuksesan besar,” kata Institute for the Study of War, sebuah think tank Amerika Serikat (AS).

Meskipun beberapa kemenangan signifikan di timur Ukraina dekat kota Popasna dan kota strategis Sievierodonetsk dalam beberapa pekan terakhir, kemajuan Rusia dinilai lambat dan, menurut analis kemungkinan mengakibatkan tingkat korban jiwa yang tinggi.

"Komando Rusia sedang bereksperimen karena masalah (di medan perang) dan berusaha untuk tidak kalah dalam perang ini,” kata Analis militer independen Pavel Luzin.

Rumor promosi Zhidko pertama kali dilaporkan pada awal Juni oleh Tim Intelijen Konflik, sebuah badan investigasi independen.

Sebelum ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pertahanan Rusia yang bertanggung jawab atas pekerjaan militer-politik tahun lalu, Zhidko menjabat sebagai kepala Distrik Militer Timur dan terlibat dalam intervensi militer Rusia di Suriah untuk mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad.