Polisi Tangkap Demonstran yang Tuntut Penghina Nabi Muhammad Dihukum

Demo protes islamofobia di India
Sumber :
  • AP/Aijaz Rahi

VIVA – Pihak berwenang India telah menangkap dua orang karena menjadi bagian dari aksi protes yang terjadi di luar Masjid Jama, di ibu kota New Delhi pada dua hari lalu. Sejumlah komunitas Islam melakukan aksi protes dan menuntut juru bicara partai BJP yang telah membuat komentar menghina tentang Nabi Muhammad untuk dihukum.

Terdakwa yang diidentifikasi bernama Mohd Nadeem berusia 43 tahun, dan Faheem yang berusia 37 tahun. Keduanya warga New Delhi yang ditangkap pada Sabtu malam 11 Juni 2022.

DCP (Pusat) Shweta Chauhan mengatakan bahwa penangkapan tersebut atas dasar ketidakpatuhan terhadap perintah, yang diumumkan oleh pegawai negeri yang tertera pada pasal 188 KUHP India terhadap para pengunjuk rasa.

Polisi juga telah menambahkan pasal lain yakni pasal 153 A, yang mempromosikan permusuhan antara kelompok yang berbeda atas dasar agama, ras, tempat lahir, tempat tinggal, bahasa, dll, serta tindakan yang merugikan pemeliharaan kerukunan.

Sebelumnya, orang-orang dari komunitas minoritas dalam jumlah besar telah berkumpul di luar Masjid Jama sebagai aksi protes mereka terhadap pernyataan kontroversial yang dibuat oleh politisi Partai Bharatiya Janata Party (BJP) Nupur Sharma dan Naveen Jindal.

Melansir dari Gulf News, Senin 13 Juni 2022, para pengunjuk rasa menuntut penangkapan Sharma dan Jindal segera.

Sementara itu, polisi di Kashmir India telah menangkap seorang pemuda yang memposting sebuah video ancaman, yang mengancam akan memenggal kepala Sharma.

Video yang beredar di Youtube tersebut telah ditarik oleh pihak berwenang, sebagai upaya untuk mengekang kerusuhan agama yang telah menyebar di seluruh negeri.

Kemarahan terhadap komentar Sharma terkait penghinaan Nabi Muhammad dan pendukungnya yakni Jindal telah menjadi tren di Twitter, dengan kelompok Muslim menuntut penangkapan keduanya.

Sementara beberapa kelompok garis keras Hindu menyebut dua pejabat negara itu sebagai politisi pemberani dan nasionalis.

Bentrokan atas pernyataan Sharma telah membara di seluruh negeri, karena beberapa komunitas Muslom minoritas telah melihatnya sebagai penghinaan di bawah aturan BJP mengenai masalah lainnya seperti kebebasan beribadah dan pemakaian hijab.

Dua remaja pemrotes Muslim juga ditembak mati oleh polisi pada pekan lalu, di kota timur Ranchi. Selain itu, kerusuhan sporadis di negara bagian Uttar Pradesh utara juga telah memaksa pihak berwenamg menangkap lebih dari 300 orang pengunjuk rasa.