Klarifikasi Jubir Partai BJP di India yang Diduga Hina Nabi Muhammad
VIVA – Juru bicara (Jubir) nasional dari Partai Bharatya Janata Party (BJP) Nupur Sharma membuat klarifikasi terkait pernyataannya yang dinilai menghina umat Muslim di seluruh dunia. Sebelumnya, Nupur Sharma diduga menyampaikan hinaan kepada Nabi Muhammad SAW dalam sebuah acara debat di televisi nasional India.
Pernyataannya tersebut dikecam oleh berbagai pihak termasuk dari kalangan internasional seperti negara Qatar, Iran, dan Kementerian Luar Negeri Pakistan. Menanggapi isu yang semakin memanas Sharma menjelaskan bahwa dirinya sama sekali tidak berniat untuk menjelekan agama mana pun.
Dia juga menjelaskan kejadian dari pernyataan kontroversinya itu. Dalam unggahan klarifikasinya yang ditulis melalui Instagram maupun Twitter pribadinya, Sharma menyebutkan bahwa Dewa umat Hindu yakni Mahadev dihina terlebih dahulu.
“Saya telah menghadiri debat TV selama beberapa hari terakhir, di mana Mahadev kami dihina dan tidak dihormati terus menerus. Dengan mengejek mengatakan bahwa itu bukan Shivling (bentuk pilar Dewa Siwa yang tidak terbatas), tapi air mancur. Shivling juga diejek dengan membandingkannya dengan rambu dan tiang pinggir jalan di Delhi,” tulis Sharma dalam unggahannya, Senin 6 Juni 2022.
Ia menambahkan bahwa penghinaan terhadap agamanya juga tidak bisa ditolerir, sehingga dirinya membalas dengan pernyataannya yang menuai kontroversi tersebut.
“Saya tidak bisa mentolerir penghinaan dan rasa tidak hormat yang terus menerus ini terhadap Mahadev dan saya mengatakan beberapa hal untuk menanggapinya,” tambahnya dalam pernyataan itu.
Sharma Cabut Pernyataannya
Lebih lanjut, Sharma juga menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah berniat untuk menyakiti dan menghina agama mana pun. Maka dengan pernyataan tersebut, Sharma menarik pernyataannya tanpa syarat.
“Jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti perasaan keagamaan siapa pun, dengan ini saya menarik pernyataan saya tanpa syarat. tidak pernah ada niat saya untuk menyakiti perasaan keagamaan siapa pun.” kata dia.