Benih-benih Tanaman Ukraina Terancam Punah Akibat Perang

Ilustrasi benih.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Kode-kode genetik ribuan jenis tanaman dalam brankas benih bawah tanah, di dekat medan perang Ukraina, terancam hilang untuk selamanya. Risiko itu terungkap pada awal bulan ini ketika sebuah fasilitas penelitian di dekat bank benih nasional Ukraina hancur, menurut Crop Trust, organisasi nirlaba yang dibentuk Badan Pangan dan Pertanian (FAO) PBB.

Kedua tempat itu berada di Kharkiv, kota yang telah diserang habis-habisan oleh pasukan Rusia. Crop Trust mengatakan hanya fasilitas penelitian itu yang terkena hantaman roket, tetapi mereka menolak memberi perincian dengan alasan keamanan.

Aksi protes atas perang Ukraina di negara-negara lain seperti di AS

Photo :
  • Associated Press

Hanya empat persen simpanan dalam bank benih Ukraina –terbesar ke-10 di dunia– telah dicadangkan di tempat lain.

"Bank-bank benih seperti asuransi jiwa bagi umat manusia. Mereka menyediakan bahan baku untuk mengembangkan varietas tanaman baru yang tahan kekeringan, hama baru, penyakit baru, dan suhu yang lebih panas," kata Direktur Pelaksana Crop Trust, Stefan Schmitz, dilansir dari Reuters, Rabu 1 Juni 2022 .

"Akan menjadi kehilangan tragis jika bank benih Ukraina mengalami kehancuran."

Direktur bank benih tersebut tidak bisa dihubungi. Akademi sains Ukraina enggan menanggapi dan kementerian pertahanan Rusia belum membalas pesan yang meminta komentar.

Para peneliti bergantung pada beragam bahan genetik, yang disimpan oleh bank benih untuk mengembangkan tanaman yang mampu bertahan dari perubahan iklim dan penyakit. Keberadaan benih-benih itu semakin penting untuk memastikan dunia memiliki cukup pangan, untuk memberi makan 7,9 miliar orang ketika cuaca bumi semakin ekstrem.

Pada saat yang sama, perang antara Rusia dan Ukraina – pengekspor biji-bijian terbesar ketiga dan keempat di dunia – telah mendorong kenaikan inflasi harga makanan, dan ancaman kelangkaan pangan.

Perang di Suriah memberi pelajaran tentang pentingnya menyimpan benih cadangan dengan menggunakan Brankas Benih Global Svalbard di Norwegia, fasilitas duplikasi dan pencadangan benih terbesar di dunia. Pada 2015, brankas Svalbard mampu mengirim cadangan benih gandum, jelai (barley) dan rumput untuk daerah kering ke para peneliti di Lebanon setelah sebuah bank benih di dekat Kota Aleppo, Suriah, hancur.

Secara total, Svalbard menyimpan lebih dari satu juta sampel benih dalam sebuah brankas yang dibangun di pegunungan Arktika. Simpanannya mencakup empat persen dari 150.000 benih tanaman dari Ukraina, yang mewakili lebih dari 1.800 jenis tanaman.

Crop Trust yang berbasis di Jerman menjadi satu-satunya organisasi internasional yang bertujuan menjaga keanekaragaman tanaman. Mereka telah mengumpulkan dana bagi Ukraina untuk menyalin cadangan benihnya, tetapi kendala keamanan dan logistik akibat perang telah menyulitkan prosesnya. (Ant/Antara)