Bayi Perempuan Dikubur Hidup-hidup dan Ditemukan Menangis

Ilustrasi bayi.
Sumber :
  • ISTOCK/BBC.com

VIVA – Sebuah kelalaian medis total membuat seorang bayi perempuan di India yang semula dinyatakan meninggal oleh staf rumah sakit. Namun, ajaibnya sang bayi ditemukan masih hidup di tengah pemakamannya sendiri.

Kesalahan diagnosa tersebut dilaporkan terjadi pada Senin 23 Mei 2022. Kelalaian itu dilakukan oleh karyawan di Rumah Sakit Sub Distrik di Banihal Jammu dan Kashmir, di mana bayi perempuan didiagnosis lahir mati.

Press Trust of India melaporkan bahwa bayi perempuan itu ditemukan dalam keadaan hidup ketika keluarganya menggali kuburannya, kira-kira satu jam setelah dia dikuburkan.

Bayi tersebut adalah anak dari Shamemma Begum dan Basharat Ahmed Gujjar. Setelah dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit, penduduk dari tempat sekitar memprotes tempat pemakaman bayi itu karena hanya dikuburkan di tempat biasa daripada di situs leluhur.

Menurut NDTV, seorang sarpanch lokal atau pembuat keputusan bernama Manzoor Alyas Wani menuduh bahwa, bayi itu dinyatakan meninggal dikarenakan tidak menerima perawatan medis yang layak di rumah sakit selama dua jam sebelum dimakamkan di desa setempat. Saat itulah, penduduk setempat muncul di tempat kejadian untuk memprotes pemakaman, memaksa kuburan untuk digali oleh pihak keluarga.

“Yang sangat mengejutkan mereka, bayi perempuan itu ditemukan masih hidup dan menangis,” kata penduduk setempat, menurut Greater Kashmir, dikutip dari Newsweek, Selasa 24 Mei 2022.

Setelah ditemukan masih hidup, bayi itu kemudian dibawa kembali ke rumah sakit awal, dan kemudian dirujuk ke rumah sakit di Kashmir untuk mendapatkan perawatan khusus. “Ini adalah puncak kelalaian dan non-profesionalisme dari para dokter dan staf lain yang ditempatkan di SDH Banihal,” kata seorang warga setempat yang memprotes selama demonstrasi.

Selain itu, polisi setempat mengatakan bahwa atas dasar hukum, akan diambil tindakan terhadap siapa pun yang ditemukan bersalah atas kelalaian tersebut. Kantor berita GNS, mengutip Wakil Komisaris Ramban Masrat-ul-Islam mengatakan bahwa dua pegawai rumah sakit yang terlibat dalam kesalahan itu segera diskors, dan sedang menunggu penyelidikan.