Dubes AS untuk PBB Puji Presidensi Indonesia di G20
- Istimewa
VIVA – Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Linda Thomas-Greenfield bertemu dengan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi pada 6 Mei 2022, di New York.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Thomas-Greenfield memuji presidensi G20 Indonesia.
Pada tahun ini, Indonesia merupakan pemegang Presidensi G20 yang nantinya akan diadakan di Bali, Indonesia pada November mendatang.
Selain itu, kedua pejabat juga membahas beragam isu yang menjadi perhatian bersama, termasuk dampak perang Rusia terhadap Ukraina.
“Perlunya tindakan bersama untuk mengatasi ketahanan pangan global; dan pentingnya menjaga integritas institusi multilateral yang kita ikut bangun bersama,” kata Greenfield, dikutip dari siaran pers Kedutaan Amerika Serikat di Indonesia, Senin 9 Mei 2022.
“Mereka berkepentingan akan kebutuhan mendesak untuk mengimplementasikan Lima Konsensus ASEAN terkait situasi di Birma, serta untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan secara tidak memihak kepada siapa saja di sana yang membutuhkan,” sambungnya.
Greenfield juga mengatakan bahwa mereka akan memastikan hak-hak perempuan dan anak perempuan di Afganistan, agar Taliban memungkinkan anak perempuan di Afganistan kembali ke sekolah menengah di seluruh negeri.
Seperti diketahui, G20 merupakan forum kerjasama multilateral yang terdiri atas 19 negara dan Uni Eropa. G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi dunia, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.
Tujuan G20 adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang bergabung menjadi anggota G20.
Presidensi G20 Indonesia untuk tahun 2022 ditetapkan pada tanggal 22 November 2020 di Riyadh, Arab Saudi pada saat KTT G20 ke-15. Presidensi G20 memiliki manfaat bagi Indonesia, yaitu :
1. Presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.
2. Merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu Negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
3. Indonesia dapat menyelaraskan agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak positif pada pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.