Australia Khawatir China Tempatkan Pasukan Militer di Solomon
- ANTARA/Shutterstock
VIVA – China "sangat mungkin" menempatkan pasukan militer di Kepulauan Solomon setelah menandatangani kesepakatan keamanan yang kontroversial dengan negara Pasifik itu, kata menteri dalam negeri Australia pada Rabu 27 April 2022.
Kesepakatan itu diumumkan oleh Beijing Selasa lalu, hanya beberapa minggu setelah versi draf bocor ke media sosial, dan memicu kekhawatiran kesepakatan itu bisa membuka pintu bagi kehadiran militer China di Pasifik Selatan.
Ditanya seberapa realistis China akan meminta untuk menempatkan pasukan di Kepulauan Solomon dalam tahun depan, Menteri Dalam Negeri Australia, Karen Andrews, mengatakan kepada radio 4BC bahwa itu "sangat mungkin".
“Kemungkinan itu akan menjadi jalan yang akan diambil China di kawasan Pasifik,” katanya.
Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare, telah berulang kali mengatakan tidak akan ada pangkalan militer China yang dibangun di negaranya berdasarkan kesepakatan keamanan, tetapi belum mengumumkan versi final dari pakta tersebut.
Draf yang bocor berisi ketentuan yang memungkinkan pengerahan angkatan laut dan pasukan keamanan China ke Kepulauan Solomon. Termasuk bahasa yang menyatakan "pasukan China" akan diberdayakan untuk melindungi "keselamatan personel China" dan "proyek-proyek besar".
Andrews juga mempertanyakan waktu Beijing mengumumkan kesepakatan itu menjelang pemilihan federal Australia 21 Mei, yang telah dibatalkan oleh perdebatan tentang kebijakan luar negeri dan diplomasi Pasifik.
"Beijing jelas sangat sadar bahwa kita sedang dalam kampanye pemilihan federal di sini saat ini," katanya.
"Kami berbicara tentang campur tangan politik dan itu memiliki banyak bentuk."