Wali Kota Ukraina Didakwa Pengkhianat karena Terima Bantuan dari Rusia
VIVA - Wali kota Ukraina baru-baru ini didakwa dengan pengkhianatan karena menerima bantuan dari Rusia di tengah perang yang sedang berlangsung antara kedua negara itu.
Berpihak pada Rusia
Dalam siaran pers pada Jumat, 22 April 2022, Kantor Kejaksaan Agung Ukraina mengatakan bahwa wali kota Balakliia baru-baru ini dituduh karena melakukan pengkhianatan dan kerja sama dengan federasi Rusia.
Menurut siaran pers tersebut, wali kota yang terpilih pada 2015 lalu, tak lama setelah pasukan militer Rusia menyerbu Ukraina, wali kota memutuskan untuk berpihak pada Rusia.
Baca juga: Presiden Ukraina Zelensky Minta Senjata yang Lebih Kuat ke AS
Melarikan Diri ke Rusia
Pengumuman pada hari Jumat datang beberapa minggu setelah Kiev melaporkan wali kota Balakliia melarikan diri dari Ukraina dan melakukan perjalanan ke Rusia dengan keluarganya.
“Dia memberikan persetujuan sukarela untuk menjalankan kekuasaan wali kota di badan pemerintah sendiri yang didukung oleh rezim pendudukan,” kata Kantor Kejaksaan Ukraina dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Newsweek, Senin 25 April 2022.
Pernyataan itu selanjutnya mengatakan bahwa pada 28 Maret 2022, wali kota Balakliia yang tidak disebutkan namanya itu telah mengadakan pertemuan dengan dewan kota.
Dalam pertemuan tersebut, dia mengatakan pada pejabat kota untuk setia kepada pasukan penduduknya dan Federasi Rusia secara keseluruhan.
“Pada hari yang sama dia mengadakan pertemuan dengan penduduk setempat dan mengumumkan bantuan kemanusiaan oleh militer Rusia, serta fakta bahwa dia sedang bernegosiasi dengan pimpinan pasukan penduduknya untuk mendirikan fasilitas umuk di kota,” kata pernyataan tersebut.
Pada 7 April 2022, Kiev secara independen melaporkan bahwa wali kota Balakliia sedang diselidiki setelah laporan bahwa dia melarikan diri ke Rusia bersama keluarganya.