Rusia Kuasai Mariupol, Serang Kota-kota Lainnya

Kehancuran bangunan dan apartemen akibat serangan Rusia di Mariupol, Ukraina
Sumber :
  • Maxar Technologies via AP

VIVA – Serangan rudal Rusia kembali menghantam ibu kota Ukraina dan kota-kota lainnya pada Sabtu 16 April 2022. Serangan tersebut terjadi ketika Moskow mengatakan bahwa pasukannya telah membersihkan daerah Mariupol,  dan hanya sedikit kontigen Ukraina yang tetap berada di dalam pabrik baja di pelabuhan selatan yang terkepung.

Klaim Rusia yang mengatakan menguasai Mariupol sekaligus tempat pertempuran terberat dan bencana kemanusiaan terburuk, belum dapat diverifikasi. Namun, ini akan menjadi kota besar pertama yang jatuh ke tangan Rusia sejak invasi 24 Februari 2022 lalu.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan situasi di pelabuhan yang terkepung tetap sangat mengerikan. Dia juga menuduh Rusia mencoba memusnahkan penduduk kota, tetapi tidak menanggapi klaim Moskow yang telah membersihkan seluruh wilayah Mariupol dari pasukan Ukraina.

“Situasinya sangat sulit. Tentara kami diblokir, termasuk yang terluka. Ada krisis kemanusiaan. Namun orang-orang itu tetap membela diri,” kata Zelensky, dikutip dari VOA, Minggu 17 April 2022.

Ketika Rusia mengatakan bahwa kapal utama armada Laut Hitam hancur dan tenggelam, Rusia meluncurkan lebih banyak serangan ke Ukraina. Pihak Rusia juga mengatakan bahwa pesawat tempur mereka telah menyerang pabrik perbaikan tank di Kiev.

Militer Ukraina mengatakan pesawat tempur Rusia telah lepas landas dari Belarusia dan telah menembakan rudal ke wilayah Lviv dekat perbatasan Polandia. Selain itu, empat rudal jelajah lainnya ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina.

Kantor berita RIA mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukan Ukraina di kota Mariupol telah kehilangan 4.000 orang. Gubernur provinsi Kharkiv di timur juga mengatakan sedikitnya satu orang tewas dan 18 luka-luka dalam serangan rudal Rusia.

Serangan Rusia di kota-kota Ukraina menyusul pengumuman Rusia pada Jumat 15 April 2022, bahwa adanya serangan jarak jauh sebagai tindakan pembalasan sabotase dan terorisme setelah pihak Rusia mengkonfirmasi bahwa kapal utama Laut Hitam Moskva tenggelam.