Rusia Ancam akan Gencarkan Serangan ke Kiev
- bbc
Rusia secara resmi memperingatkan Amerika Serikat - dan negara-negara sekutunya - agar tidak memasok senjata ke Ukraina.
Peringatan itu muncul dalam catatan diplomatik resmi dari Moskow. Salinan catatan tersebut telah dilihat oleh media di AS.
Dokumen dua halaman itu diteruskan ke Departemen Luar Negeri AS oleh Kedubes Rusia di Washington memperingatkan bahwa pengiriman senjata AS dan NATO seperti `menyiram bensin` ke api konflik di Ukraina, dan dapat menyebabkan hal yang disebut para diplomat Rusia sebagai `konsekuensi yang tidak dapat diprediksi`".
Pesan tersebut dikirim pada hari Selasa (12/04), tepat ketika kabar tentang paket bantuan militer baru yang disiapkan AS untuk Ukraina mulai bocor ke media.
Hanya beberapa jam kemudian, Presiden Biden menyetujui pengiriman bantuan militer senilai US$800 juta (Rp11.4 triliun) - termasuk, untuk pertama kalinya, senjata artileri jarak jauh seperti howitzer - dengan maksud menandingi kemampuan militer Rusia di Ukraina.
Seorang pejabat senior pemerintah AS dikutip mengatakan peringatan itu dapat dilihat sebagai pengakuan oleh Rusia bahwa bantuan militer AS dan NATO ke Ukraina terbukti efektif.
Gelombang pertama pengiriman paket bantuan terbaru ini diperkirakan akan tiba di Ukraina dalam beberapa hari ke depan, seiring pasukan Rusia terus memobilisasi di wilayah timur negara itu, menjelang apa yang diperkirakan akan menjadi serangan besar di wilayah Donbas yang disengketakan di Ukraina dalam beberapa minggu ke depan.
Sejak perang dimulai, AS telah memasok lebih dari $ 3 miliar bantuan militer ke Ukraina.
Rusia ancam akan gencarkan serangan ke Kyiv
Moskow juga mengatakan akan menanggapi setiap serangan Ukraina di wilayah Rusia dengan menyerang Kyiv dengan lebih banyak rudal.
"Jumlah dan skala" serangan akan naik jika permukimannya sendiri menjadi target, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Peringatan itu muncul seiring Rusia mengumumkan serangan rudal terhadap sebuah pabrik militer di dekat Kyiv, yang diklaim sebagai balasan atas serangan helikopter Ukraina di sebuah desa di Rusia.
Ukraina membantah telah melakukan serangan tersebut.
AFP
Russia mengatakan mereka menembakkan rudal ke pabrik peralatan militer Vizar dekat Kyiv semalam.
"Malam ini, `Kalibr` alias rudal jarak jauh presisi tinggi yang ditembakkan dari laut, menghantam fasilitas militer di pinggiran Kyiv," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov.
Serangan itu menyasar fasilitas militer Vizar Ukraina yang memproduksi dan memperbaiki sistem rudal anti-pesawat dan anti-kapal laut, Konashenkov menambahkan.
Ia memperingatkan bahwa Rusia akan menggencarkan serangan rudal ke Kyiv jika Ukraina melanjutkan hal yang ia jabarkan sebagai serangan di tanah Rusia.
"Jumlah dan skala serangan rudal terhadap objek-objek di Kyiv akan meningkat sebagai tanggapan terhadap setiap serangan yang bersifat teroris atau sabotase di wilayah Rusia oleh rezim nasionalis Kyiv."
Andrei Sizov, seorang pemilik bengkel kayu berusia 47 tahun di dekat pabrik, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ledakan itu terjadi dalam semalam.
"Sekitar pukul 01.30 pagi, penjaga keamanan saya menelepon saya karena ada serangan udara," katanya.
"Ada lima hantaman. Karyawan saya berada di kantor dan terlempar oleh ledakan itu."
Ia juga mengatakan bahwa ia yakin Rusia membalas dendam atas karamnya kapal perang Moskva, yang diklaim Ukraina telah mereka hantam dengan rudal Neptunus.
AFP
Para pekerja keluar dari puing-puing pabrik peralatan militer Vizar di dekat Kyiv setelah hantaman rudal Rusia.
Pada hari Kamis (14/04) pemerintah Rusia menuduh Ukraina mengirim dua helikopter sejauh 10 km (6 mil) ke wilayah Bryansk Rusia, mengebom sebuah bangunan tempat tinggal di desa Klimovo dan melukai delapan orang.
Kyiv membantah serangan itu dan menuduh Rusia melakukan insiden itu untuk membangkitkan "histeria anti-Ukraina".
BBC belum dapat memverifikasi klaim tersebut.
Dalam perkembangan lainnya:
Lebih dari lima juta orang telah melarikan diri dari Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari, menurut PBB.
Jaksa di Ukraina mengatakan pasukan Rusia menembaki konvoi bus yang sedang mengevakuasi penduduk dari kota Borova, di selatan Kharkiv, pada hari Kamis (14/04), menewaskan tujuh orang dan melukai 27 lainnya
Para pejabat di kota Mariupol yang terkepung mengatakan penjajah Rusia telah mulai menggali mayat yang terkubur di pekarangan blok perumahan
Pasukan Rusia mulai menarik diri dari sekitar ibu kota Ukraina pada bulan Maret untuk fokus pada upaya merebut bagian timur negara itu, tetapi Kyiv tetap rentan terhadap serangan rudal
Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Rusia tidak menyebutkan karamnya kapal induk Angkatan Laut divisi Laut Hitam dalam semalam.
Pabrik militer yang disasar dalam serangan tersebut memproduksi rudal anti-kapal laut, termasuk beberapa yang mirip dengan Neptunus yang diklaim Ukraina telah digunakan untuk menyerang dan menenggelamkan kapal Moskva.
Rusia punya cerita berbeda tentang tenggelamnya kapal perang itu. Pejabat pertahanan Moskow mengklaim kebakaran yang tidak dapat dijelaskan di atas kapal menyebabkan amunisi meledak, yang pada akhirnya membuat Moskva "kehilangan keseimbangan" saat ditarik ke pelabuhan.
Penyebab karamnya kapal induk Laut Hitam yang dijaga sangat ketat itu belum dikonfirmasi secara independen.
[removed]!function(s,e,n,c,r){if(r=s._ns_bbcws=s._ns_bbcws||r,s[r]||(s[r+"_d"]=s[r+"_d"]||[],s[r]=function(){s[r+"_d"].push(arguments)},s[r].sources=[]),c&&s[r].sources.indexOf(c)<0 t=e.createElement(n);t.async t.src=c;var a=e.getElementsByTagName(n)[0];a[removed].insertBefore(t,a),s[r].sources.push(c)}}(window,document,>