Pelaku Penembakan Brutal di Kereta New York Ditangkap
Kamis, 14 April 2022 - 06:35 WIB
Sumber :
- AP Photo/John Minchillo
VIVA – Polisi di New York City telah menangkap seorang pria yang diduga pelaku penembakan brutal di sebuah stasiun kereta bawah tanah Brooklyn, Selasa, 12 April 2022.
Pelaku yang diketahui bernama Frank James (62) diduga telah mengenakan helm pekerja konstruksi, rompi dan masker gas sebelum melemparkan granat asap dan melepaskan tembakan.
Baca Juga :
Diketahui, perburuan besar-besaran selama 30 jam diluncurkan setelah serangan itu. James ditahan pada Rabu sore di Manhattan setelah polisi menerima informasi dan menangkapnya.
"Rekan-rekan saya di New York: Kami telah mendapatkannya," kata Wali Kota New York, Eric Adams melalui video saat konferensi pers dilansir BBC, Kamis, 14 April 2022.
James akan didakwa atas beberapa tuduhan, kata pihak berwenang, termasuk pelanggaran undang-undang federal yang melarang tindak pidana terorisme dan serangan kekerasan lainnya terhadap sistem angkutan massal. Dia bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah.
Dari hasil penelusuran, James diketahui merupakan residivis karena pernah sembilan kali ditangkap sebelumnya, kata polisi, dan dia memiliki hubungan dengan Ohio, Wisconsin, Pennsylvania, dan New Jersey.
Pencarian James sempat terkendala karena kamera pengawas yang tidak berfungsi di dalam stasiun kereta bawah tanah. Pria bersenjata yang dicurigai melarikan diri dari tempat kejadian tetapi dikaitkan dengan serangan itu melalui van U-Haul sewaan.
Kunci van, yang disewa di Philadelphia, ditemukan di tempat kejadian, bersama dengan pistol Glock 9mm, tiga magasin amunisi, wadah plastik berisi bensin, dan kartu kredit dengan nama James di atasnya, kata polisi.
Sebuah pernyataan tertulis FBI mengatakan bahwa agen tersebut percaya James menyewa U-Haul di Philadelphia pada hari Senin dan mengendarainya ke New York, tiba pada hari berikutnya. FBI mengatakan bahwa catatan menunjukkan bahwa Glock dibeli secara sah di Ohio oleh seorang individu bernama 'Frank Robert James'.
Polisi belum memberikan motif serangan itu, meskipun pihak berwenang mengatakan James telah memposting retorika nasionalis kulit hitam dan kata-kata kasar fanatik secara online dan membuat berbagai pernyataan tentang sistem kereta bawah tanah Kota New York dan berbagai teori konspirasi. Menurut dokumen pengadilan, James diharapkan untuk membuat pembelaan pertamanya di pengadilan New York pada hari Kamis.