Rusia Bantah Bunuh Warga Sipil di Bucha, Keluarkan Kronologi Lengkap

Mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan Kota Bucha, Ukraina.
Sumber :
  • AP Photo/Vadim Ghirda

VIVA – Pemerintah Ukraina sempat menyebut bahwa tentara Rusia membunuh warga sipil Ukraina di Bucha. Hal itu sempat dilontarkan oleh pihak berwenang Ukraina pada Minggu 3 April 2022 bahwa Rusia telah melakukan kejahatan perang dan meninggalkan sejumlah mayat dengan kondisi berserakan di jalanan.

Namun Rusia membantah sepenuhnya hal tersebut. Melalui Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, dirilis sederet kronologi peristiwa di Bucha pada Selasa 5 April 2022. Dalam pernyataan tersebut dikatakan bahwa pada 30 Maret 2022, pasukan Rusia keluar dari wilayah Kiev.

“Pasukan Rusia keluar dari wilayah Kiev termasuk dari Kota Bucha. Artileri pasukan Ukraina terus menyerang pasukan Rusia yang sedang keluar dari area pemukiman kota. Serangan tersebut dilakukan pada tanggal 30-31 Maret 2022,” tulis Kedubes Rusia di Jakarta dalam pernyataan terkait Bucha.

Lalu disebutkan bahwa pada 31 Maret 2022, Wali Kota Bucha, Anatoly Fedoruk menjelaskan dalam pesan video dan mengkonfirmasi bahwa tidak ada pasukan Rusia di kota Ukraina. selain itu, tidak ada penduduk yang ditembak atau yang tangannya terikat yang ditemukan di jalan-jalan.

Pada hari berikutnya, 1 April 2022, pada malam hari muncul pesan pemberlakuan jam malam (hingga pukul 06.00 pagi, 5 April 2002). Penduduk setempat dilarang keluar dari rumah, dan pada saat yang sama pasukan Ukraina mempublikasikan video mereka dari jalan-jalan kota Bucha, dan tidak ada seorang pun yang ditembak, tulis pernyataan dari Rusia.

Kemudian, jam malam ditiadakan pada 3 April 2022 lalu.

“2 April dari arah yang berlawanan, satuan pertahanan wilayah Kiev masuk ke Kota Bucha. Diantara mereka ada unit yang kepalai oleh Botsman (dikenal orang Rusia sebagai neo-Nazi). Justru dia yang memberikan perintah untuk menembak orang tanpa ada tanda khusus seperti warga sipil."

“dalam video salah satu prajurit batalion yang dikepalai Botsman dia bertanya ‘ada orang yang tidak bertanda apa pun, boleh kita menembak mereka?’ lalu ada yang menjawab ‘tentu’,” sebagaimana dikutip VIVA.

Selanjutnya pada 3 April 2022, pasukan Ukraina masuk ke kota Bucha, dan muncul pesan mengenai pembunuhan massal warga sipil , banyak foto serta video yang disebarluaskan.

Analisis menurut Kedubes Rusia dari video membuktikan bahwa banyak di antara mereka yang dibunuh memakai kain putih di lengan mereka. Dalam hal ini, kain putih ditandai sebagai status netral atau persahabatan terhadap pasukan Rusia.

“Kemungkinan besar orang-orang tersebut dibunuh pasukan Ukraina karena bekerja sama dengan Rusia. Pada saat yang sama, salah satu video lain semakin populer. Video tersebut menunjukkan beberapa orang dibunuh di salah satu ruangan dan disiksa. Dalam video itu, sekali lagi muncul orang dengan kain putih di lengannya.”

Sementara pada malam hari 3 April 2022, Kementerian Pertahanan Federasi Rusia mempublikasikan pernyataan resmi yang membantah sepenuhnya tuduhan Ukraina atas pembunuhan warga sipil di Kota Bucha.

“Semua foto dan video yang telah dipublikasikan oleh rezim Kiev yang seakan-akan menjadi saksi beberapa kejahatan pasukan Rusia di Bucha, wilayah Kiev, merupakan provokasi,” lanjut rilis lewat aplikasi pesan Telegram.

Pada 4 April 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disebut sempat mengunjungi Kota Bucha bersama puluhan wartawan asing. Setelah pernyataan resmi Kemhan Rusia tentang penarikan pasukan militer Rusia dari wilayah Kiev dan Kota Bucha, para wartawan tersebut tidak mendapat izin dari pemerintah Ukraina untuk mengunjungi Kota Bucha.

Sementara Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Geraschenko memublikasikan video dari tempat kuburan massal di Kota Bucha sementara pada saat yang sama para wartawan sedang merekam hal tersebut. Di depan para wartawan, mayat-mayat yang berada di Ukraina dibawa dengan kain putih.