Negosiator Rusia: Putin Banyak Pekerjaan Sebelum Bertemu Zelensky

Vladimir Putin saat berada di pangkalan militer Korenovsk, Rusia tahun 2014
Sumber :
  • AP Photo/RIA-Novosti, Mikhail Klimentyev, Presidential Press Service

VIVA – Negosiator utama Rusia mengatakan bahwa terlalu dini untuk membicarakan pertemuan secara langsung antara kedua presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Vladimir Medinsky, seseorang yang mempimpin delegasi Rusia pada pembicaraan damai dengan Ukraina pada Selasa 29 Maret 2022, di Istanbul, Turki menjelaskan bahwa banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

“Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan rancangan perjanjian sebelum Presiden Putin dan Presiden Zelensky dapat bertemu,” kata Medinsky, dikutip dari Associated Press, Minggu 3 April 2022.

Baca juga: Angkat Untung Budiharto Pangdam Jaya, Panglima TNI Digugat ke PTUN

Saat berbicara pada Minggu dalam sambutan yang dibawa oleh kantor berita interfax, Medinsky menegaskan kembali bahwa para pihak mencapai kesepakatan tentatif tentang perlunya Ukraina untuk mencapai status netral, dan menahan diri dari memegang pangkalan militer asing dengan imbalan jaminan keamanan internasional.

Saat di tanya mengenai klaim tersebut, negosiator Ukraina Davyd Arakhamia mengatakan bahwa negosiator Rusia telah secara informal menyetujui sebagian besar proposal Ukraina selama pembicaraan di Istanbul minggu ini.

Selain itu, kedua presiden dapat membahas rancangan kesepakatan, dan Medinsky mengatakan dia tidak memiliki optimisme yang sama dengan Arakhamia. Sedikit bocoran, dia mengatakan bahwa pembicaraan akan dilanjutkan pada Senin 4 April 2022, secara online.

VIVA Militer: Volodymyr Zelensky dan Vladimir Putin

Photo :
  • independent.co.uk

Medinsky menekankan bahwa pendirian Rusia di wilayah Krimea dan wilayah pemberontak di timur ke Ukraina tetap tidak berubah.

Pihak Kremlin menuntut agar Ukraina mengakui kedaulatan Rusia atas Krimea, yang dicaplok Moskow pada 2014, dan mengakui kemerdekaan wilayah separatis yang didukung Rusia, di Donbas, jantung industri timur Ukraina.