Menteri Kesehatan Inggris Minta Maaf Atas Kematiaan 200 Bayi

VIVA – Lebih dari 200 bayi di Inggris seharusnya bisa diselamatkan jika mereka diberikan perawatan yang lebih baik saat lahir. Sebuah laporan yang memberatkan mengenai skandal bersalin terbesar di Inggris mengatakan pada Rabu 30 Maret 2022 bahwa pemerintah Inggris harus meminta maaf mengenai skandal persalinan itu.

Laporan tersebut mencantumkan katalog kegagalan berulang di Shrewbury and Telford Hospital NHS Trust selama periode 20 tahun dari tahun 2000 hingga 2019.

Melansir dari Channel News Asia, Rabu 30 Maret 2022, bayi lahir yang meninggal rata-rata mengalami kerusakan otak parah, menurut data yang diambil dari 2017 oleh tinjauan itu. Hal ini juga mengakibatkan kekhawatiran akan tingginya tingkat kematian neonatal di kelompok rumah sakit.

Laporan mengungkapkan bahwa sembilan dari 12 ibu yang meninggal selama periode tersebut bisa mendapatkan perawatan signifikan yang lebih baik, dan mereka bisa melahirkan secara normal jika tidak ditawari operasi caesar.

Tetapi, kelompok yang didanai oleh negara justru mengoperasikan rumah sakit di Shropshire, Inggris tengah, gagal untuk belajar dari kasus-kasus sebelumnya. Penulis laporan tersebut, Donna Ockenden mengatakan skala sebenarnya tidak diketahui dalam jangka waktu yang lama.

“Untuk semua keluarga yang sangat menderita, saya minta maaf,” kata Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid kepada parlemen.

“Laporan itu dengan jelas menunjukkan bahwa anda dikecewakan oleh layanan yang seharusnya ada untuk membantu anda dan orang yang anda cintai untuk membawa kehidupan ke dunia ini,” sambungnya.

Javid dan instansi rumah sakit berjanji untuk menerapkan lusinan rekomendasi dari laporan tersebut. Dia juga mengakui bahwa perawatan yang diberikan oleh rumah sakit tidak sesuai standar.

Javid bersumpah bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kegagalan serius dan berulang dari skandal ini akan dimintai pertanggungjawaban. Penyelidikan pihak kepolisian Inggris sedang mencari sekitar 600 kasus.

Dalam laporan yang ditulis oleh Donna, dia menguraikan bagaimana bayi menderita patah tulang tengkorak, patah tulang atau mengalami kelumpuhan otak setelah melahirkan dengan forsep traumatis.

Bayi baru lahir lainnya kekurangan oksigen dan mengalami cedera otak yang mengubah hidup, menurut tinjauan kasus yang melibatkan hampir 1.500 keluarga dan hampir 1.600 insiden klinis.