Australia Kembali Potong Pajak Penghasilan dan Beri Bantuan Tunai
- abc
Pemerintah Australia kembali melakukan pemotongan pajak penghasilan (PPh) dan menggelontorkan bantuan tunai untuk mengatasi kenaikan biaya hidup yang dirasakan rakyatnya.
Pemerintahan Perdana Menteri Scott Morrison bertekad mewujudkan hal ini melalui rencana anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) yang diajukan pada Selasa malam (29/03) di Gedung Parlemen Canberra.
Namun, banyak di antaranya berupa pembayaran sekali pakai, atau ada pula yang hanya bersifat sementara.
Pemotongan pajak penghasilan dan bantuan tunai ini akan berlaku segera, ada yang langsung pada bulan April dan ada pula yang dimulai pada 1 Juli 2022.
Pada saat bersamaan, pemotongan pajak penghasilan yang jauh lebih besar direncanakan untuk dilakukan mulai Juli 2024, disebut-sebut akan menguntungkan mereka yang berpenghasilan lebih tinggi, dan akan bersifat permanen.
Berikut bagaimana RAPBN dan pembayaran pajak penghasilan ini akan berdampak pada warga Australia.
Tunjangan biaya hidup AU$250
Bagi warga yang selama ini menjadi penerima tunjangan pemerintah mungkin memenuhi syarat untuk "tunjangan biaya hidup" yang akan dibayarkan satu kali senilai A$250 (sekitar Rp2,5 juta).
Tunjangan ini akan dibayarkan secara otomatis pada bulan April kepada enam juta warga Australia penerima berbagai tunjangan. Artinya, Anda tidak perlu melakukan apa-apa untuk mendapatkannya jika memenuhi syarat.
Penerima yang memenuhi syarat tersebut meliputi:
Pensiunan karena faktor usiaPensiunan dengan disabilitasTunjangan Orang TuaTunjangan PengasuhBantuan Pengasuh (jika tidak menerima tunjangan pengasuh)Tunjangan Pencari KerjaTunjangan Generasi MudaTunjangan Beasiswa 'Austudy' dan 'Abstudy'Pensiunan Yatim PiatuTunjangan KhususTunjangan Rumah Tangga PetaniPemegang Kartu Konsesi Pensiunan (PCC)Pemegang Kartu Kesehatan Lansia PersemakmuranPenerima Tunjangan Veteran yang Memenuhi SyaratPemegang Kartu Emas Veteran.
Pembayaran AU$250 akan dibebaskan dari pajak dan tidak akan dihitung sebagai pendapatan untuk tujuan pembayaran tunjangan pendapatan apa pun.
Penerimanya akan menerima satu kali pembayaran saja, meski ada yang memenuhi syarat dalam dua kategori atau lebih.
Pengurangan pajak senilai AU$420
Skema ini sedikit lebih rumit.
Pemerintah memutuskan untuk menghapus secara bertahap apa yang disebut Penghapusan Pajak Penghasilan Rendah dan Menengah (LMITO), namun akan meningkatkan pembayaran untuk semua orang sebesar $420 pada akhir skema ini.
Pada tahun 2019, pemerintah menerapkan LMITO sebagai tindakan sementara saja.
Sejak berlaku, LMITO telah memberikan pemotongan pajak penghasilan senilai $255 hingga $1,080, bergantung pada penghasilan kena pajak, kepada mereka yang berpenghasilan di bawah $126,001 setahun.
Namun, tahun anggaran ini (2021/22) akan menjadi tahun terakhir operasionalnya.
Saat warga Australia mengajukan pengembalian pajak (Tax Return) pada paruh kedua 2022, ini akan menjadi yang terakhir kalinya Anda mendapatkan manfaat dari keringanan LMITO.
Sekarang, ada spekulasi bahwa pemerintah ingin mempertahankan LMITO setidaknya selama satu tahun lagi, untuk mengurangi tekanan biaya hidup bagi jutaan pembayar pajak di tahun pemilu ini.
Namun, biayanya akan menghabiskan $7 miliar per tahun, jadi pemerintah membuang opsi ini.
Sebagai gantinya, pemerintah berusaha membuat penyesuaian secara politis dengan memberikan pembayaran satu kali kepada hampir semua penerima LMITO, senilai $420.
Pemotongan pajak tahap ketiga
Hal ini yang menimbulkan kontroversi.
Dengan menghapus LMITO setelah tahun anggaran ini, pemerintah telah memutuskan untuk meningkatkan pajak jutaan orang Australia mulai tahun anggaran berikutnya.
Mengapa? Karena warga sudah cukup terbiasa dengan LMITO dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan menyingkirkannya, artiya jutaan orang harus menyesuaikan diri tanpa pemotongan pajak.
Bagaimana pun, karena jutaan orang akhirnya menyesuaikan diri dengan kehidupan tanpa LMITO, mereka yang berpenghasilan tinggi akan bersiap untuk menerima pemotongan pajak penghasilan yang besar dan permanen.
Mengapa? Karena beberapa tahun yang lalu, pemerintah membuat perubahan UU pajak penghasilan pribadi di masa depan.
Dan masa depan itu telah hampir tiba.
Terhitung mulai 1 Juli 2024, apa yang disebut pemotongan PPh "tahap ketiga" oleh pemerintah akan:
Meningkatkan pendapatan kelompok 45 persen pembayar pajak teratas mulai dari $180.001 menjadi $200.001Menghapus tarif pajak marjinal 37 persenMenurunkan tarif pajak marjinal 32,5 persen menjadi 30 persen, sehingga semua penghasilan antara $45.001 dan $200.000 menghadapi tarif pajak marjinal 30 persen.
Menurut Pemerintahan PM Morrison, perubahan ini akan membuat sekitar 95 persen pembayar pajak menghadapi tarif pajak marjinal tidak lebih dari 30 persen mulai tahun 2024/25.
Namun, pemotongan pajak terbesar akan diberikan kepada mereka yang berpenghasilan tertinggi, dan Partai Buruh yang beroposisi telah berkomitmen untuk mempertahankannya.
Menurut The Australia Institute, orang yang berpenghasilan lebih dari $200.000 per tahun akan menikmati pemotongan pajak permanen sebesar $9.075 per tahun.
Penelitiannya menunjukkan rata-rata dirut perusahaan, politisi federal, dan dokter bedah semuanya akan mendapatkan pemotongan pajak maksimum.
Namun, orang yang berpenghasilan kurang dari $45.000 per tahun tidak akan mendapatkan apa pun dari pemotongan pajak tahap ketiga. Mereka yang berpenghasilan menengah akan mendapatkan sedikit.
Ketika LMITO dihapuskan pada akhir tahun anggaran sekarang, akan terlihat banyak orang berpenghasilan rendah dan menengah membayar pajak lebih besar dari sebelumnya.
"Bagaimana bisa disebut masuk akal bila seorang CEO bank, yang berpenghasilan $5,2 juta per tahun, akan diberikan pemotongan pajak $9.000, sementara seseorang yang bekerja di panti jompo tidak menerima apa-apa?" ujar ekonom Institut Australia Richard Denniss.
Cukai bahan bakar dipotong 50 persen, selama enam bulan
Terakhir, ada pemotongan cukai bahan bakar yang banyak dibicarakan.
Para pengendara kendaraan bermotor saat ini membayar cukai senilai 44,2 sen untuk setiap liter bensin atau solar yang mereka beli.
Melalui RAPBN kali ini, pemerintah memotong cukai itu setengahnya, menjadi 22,1 sen. Pemotongan ini akan dipertahankan selama enam bulan ke depan.
Bendahara Negara Josh Frydenberg mengatakan pemotongan ini akan terasa di pompa bensin dalam dua minggu ke depan.
"Selama enam bulan ke depan, orang Australia akan menghemat 22 sen per liter setiap kali mereka mengisi bensin," katanya.
Pemerintah memastikan badan pengawas persaingan, ACCC, akan mengawasi SPBU untuk memastikan mereka menetapkan harga sesuai tarif cukai yang lebih rendah.
Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News untuk ABC Indonesia.