Stasiun Luar Angkasa AS-Rusia Masuk Dalam Ketegangan Geopolitik

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Sumber :
  • Asgardia.Space

VIVA – Selama 24 tahun terakhir Amerika Serikat (AS) dan Rusia telah bekerja sama untuk membangun dan memelihara Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), sebagai tempat penelitian yang telah menghasilkan beberapa penemuan penting abad ke-21.

Sekarang 227 mil di bawah laboratorium yang tak tertandingi, Rusia telah mengobarkan perang di Ukraina yang membuat Rusia melawan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, serta membuat masa depan ISS dipertanyakan. 

“Ketika anda berada di luar angkasa dan anda terbang mengelilingi Bumi dengan kecepatan 17.500 mil per jam dan di lingkungan yang sangat berbahaya, kerja sama adalah hal yang paling penting,” kata mantan astronot, Scott Kelly.

Astronot bekerja di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Photo :
  • SpaceNews

ISS dibagi menjadi dua bagian yaitu Segmen Orbital Rusia yang dioperasikan oleh Rusia, dan Segmen Orbital Amerika Serikat (AS) yang dijalankan oleh Amerika Serikat (AS). Astronot Amerika Serikat (AS) dan Rusia adalah yang pertama masuk ke dalam ISS pada tahun 1998.

Dari sana, kemitraan terus berlanjut. Ketika program pesawat ulang-alik Amerika Serikat (AS) berakhir pada 2011, astronot Amerika Serikat (AS) seperti Cady Coleman hanya mengandalkan roket Rusia untuk membawanya ke stasiun.

Melansir dari ABC News, Kamis 10 Maret 2022, Coleman pernah berkata bahwa di atas kapal, dari mana anda berasal bukanlah masalah, dan itu semua tentang bagaimana mereka bekerja dan hidup bersama.

“Ruang itu sulit dan ruang itu berbahaya. Dan menurut pengalaman saya dengan mitra Rusia kami, kita duduk dan makan bersama. Berbicara tentang apa yang sulit bagi saya, apa yang sulit bagi mereka, dan bagaimana bersama-sama kita dapat mencapai ini. Kita semua menyadari bahwa kita semua berjuang untuk hal yang sama,” kata Coleman.

Coleman mengatakan bahwa astronot Amerika Serikat (AS) dan kosmonot Rusia akan bekerja sama dalam segala hal, mulai dari misi hidup atau mati hingga hal-hal biasa.

“Saya berada di atas sana bersama tiga kosmonot Rusia, kami berbagi tujuan menjelajahi ruang angkasa, dan tujuan itu tidak mengubah apakah kita berada di Bumi atau hidup di stasiun luar angkasa,” ujar Coleman.

Sanksi

Astronot Amerika Serikat (AS), Mark Vande Hei, yang memegang rekor penerbangan luar angkasa terlama akan mengakhiri 355 hari di luar angkasa hanya dalam tiga minggu. Rencananya, dia akan mendarat di Kazakhstan dengan dua kosmot Rusia di pesawat ruang angkasa Rusia.

Tetapi sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia dapat menunda kembalinya Vande Hei. Setelah Rusia menginvasi Ukraina hampir dua minggu yang lalu, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengumumkan sanksi baru termasuk memotong lebih dari setengah impor teknologi tinggi Rusia.

“Ini akan menurunkan industri kedirgantaraan mereka, termasuk program luar angkasa mereka,” kata Biden dalam pidato Gedung Putih, Kamis 24 Februari 2022.

Para astronot dan kosmonot merayakan Hari Thanksgiving di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Photo :
  • Twitter/International Space Station

Tak lama setelah itu, NASA merilis pernyataan tentang kerja sama ruang angkasa sipil Amerika Serikat (AS) (AS)-Rusia. NASA mengatakan bahwa tidak ada perubahan yang direncanakan, dan mereka akan terus mendukung operasi yang sedang berlangsung di orbit dan stasiun bumi.

Kepala Badan Antariksa Rusia, Dmitry Rogozin dan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, menanggapi pernyataan Biden dalam serangkaian tweet di laman Twitternya bahwa dia menyatakan bermusuhan dengan Amerika Serikat (AS).

Pada Sabtu 26 Februari 2022, dia memposting sebuah video dalam bahasa Rusia yang mengancam akan meninggalkan Vande Hei di luar angkasa, dan melepaskan segmen stasiun ruang angkasa Rusia.

NASA tetap diam atas ancaman Rogozin untuk meninggalkan Vande Hei di luar angkasa. Sebelum konflik di Ukraina, Rusia telah mengumumkan rencana untuk menarik diri dari stasiun luar angkasa pada awal 2025.

Meskipun perang terjadi di Bumi, mantan astronot Scott Kelly mengatakan bahwa dia berharap kemitraan Amerika Serikat (AS)-Rusia di ruang angkasa dapat diperbaiki.

“Saya telah mengenal orang-orang di Badan Antariksa Rusia selama lebih dari dua dekade, saya mempercayai mereka. Saya benar-benar mempercayai mereka dengan hidup saya sebelumnya,” kata Kelly.

Kelly mengatakan ISS adalah contoh di mana perdamaian mungkin terjadi, karena semua astronot memiliki tujuan yang sama untuk menjelajah dan belajar.