Hari ke-12 Invasi Rusia ke Ukraina, Ini Fakta-fakta Terkini

Ribuan warga Ukraina mengungsi di tempat perlindungan di Mariupol, Ukraina.
Sumber :
  • AP/Evgeniy Maloletka

VIVA – Pada hari ke-12 invasi Rusia di Ukraina, kondisi di sana masih mencekam termasuk di kota-kota dengen penduduk mayoritas di negara itu. Namun sudah ada proposal dari Rusia mengenai jalur evakuasi aman.

Kota-kota seperti Mariupol, Volnovakha, Sumy dan Kharkiv sementara itu masih mengalami serangan dan ancaman yang menakutkan bagi warga. Bahkan belum berhasil merealisasikan evakuasi sepenuhnya sebagaimana diberitakan BBC.

Rusia menyatakan bahwa koridor kemanusiaan akan diizinkan dilakukan di sejumlah kota yang paling banyak terancam serangan tersebut.

Lelaki dievakusi dengan beko dari Kota Irpin, Ukraina

Photo :
  • AP Photo/Vadim Ghirda

Lalu apa saja hal-hal terkini yang perlu diketahui tentang 12 hari serangan militer Vladimir Putin ke Ukraina itu?

1. Ukraina menilai proposal jalur aman evakuasi yang diizinkan Rusia amat imoral mengingat jalur itu hanya mengarahkan ke Rusia maupun ke Belarus yang tak lain adalah sekutu Rusia

2. Ukraina meminta negara-negara di dunia agar menekan Rusia sehingga melakukan gencatan senjata sepenuhnya

3. Wali Kota Irpin yakni salah satu kota di Ukraina mengatakan bahwa sudah ada 1000 orang dari sana yang dievakuasi selamat ke tempat yang aman setelah tentara Ukraina menahan tentara Rusia

4. Warga Ukraina menilai kota-kota seperti Bucha dan Hostomel di Ukraina kini dikuasai Rusia dan situasinya di sana kritis

5. Petugas medis dan penyelamatan menyebutkan akibat pengeboman yang dilakukan Rusia di bagian barat Ibu Kota Kiev, ada 13 orang yang tewas

6. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan Rusia itu sangat jahat dan invasi mereka adalah bentuk pembunuhan yang tak akan pernah dimaafkan

"Tidak akan ada tempat yang aman bagi kalian kecuali di kuburan," kata Zelensky.

7. Otoritas Ukraina mengatakan bahwa Rusia juga menyerang warga sipil seperti rumah sakit dan sekolah-sekolah. Namun Rusia membantahnya dan menyatakan operasi militer mereka hanya menyasar kaum nasionalis Ukraina dan neo-Nazi yang ada di sana.