5 Wabah Paling Mematikan yang Pernah Terjadi di Dunia
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Virus dan bakteri telah memberikan warna tersendiri pada sejarah kehidupan manusia. Bahkan dengan adanya pandemi atau wabah yang sekarang terjadi, dunia kedokteran berusaha untuk memerangi virus atau wabah yang ada.
Melansir dari Live Science, Rabu 16 Februari 2022, sama halnya dengan wabah dan adanya pandemi virus Covid-19 ini, semua warga dunia merasa kesulitan, merasakan kehilangan, dan berharap bahwa pandemi dan wabah Covid-19 cepat berakhir. Namun, pandemi atau wabah tidak terjadi akhir-akhir ini saja, puluhan hingga ratusan tahun pandemi sudah ada di dunia. Berikut 5 pandemi terburuk yang pernah terjadi di dunia, dan mana yang paling mematikan?
Flu Spanyol 1918 – 1920
Flu Spanyol diperkirakan menyerang 500 juta orang dari Laut Selatan hingga Kutub Utara yang menjadi korban Flu Spanyol ini. Seperlima dari mereka meninggal, dan beberapa komunitas adat terdesak ke ambang kepunahan.
Flu Spanyol ini merupakan flu dan kematian terparah oleh kondisi tentara yang sempit dan gizi buruk pada masa Perang Dunia I.
Meskipun namanya Flu Spanyol, penyakit itu kemungkinan tidak dimulai di Spanyol. Diketahui Spanyol adalah negara netral selama perang dan tidak memberlakukan sensor ketat terhadap persnya, yang karenanya dapat dengan bebas mempublikasikan laporan awal penyakit tersebut muncul. Akibatnya banyak orang percaya bahwa flu tersebut merupakan wabah dari Spanyol.
Flu Asia 1957 – 1958
Pandemi Flu Asia adalah wabah global lain untuk influenza, dengan akarnya berawal dari Cina, penyakit ini merenggut lebih dari 1 juta nyawa. Virus yang menyebabkan pandemi ini, merupakan campuran dari virus flu burung.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mencatat bahwa penyakit ini menyebar dengan cepat, dan dilaporkan di Singapura pada Februari 1957, Hongkong pada April 1957, dan kota-kota pesisir Amerika Serikat pada musim panas 1957. Total korban tewas karena wabah tersebut mencapai 1,1 juta di seluruh dunia, dengan 116.000 kematian terbanyak terjadi di Amerika Serikat.
Pandemi dan Epidemi AIDS 1981 – Sekarang
AIDS telah merenggut sekitar 35 juta nyawa sejak pertama kali diidentifikasi. HIV, yang merupakan virus penyebab AIDS, kemungkinan berkembang dari virus simpanse yang berpindah ke manusia di Afrika Barat pada 1920-an. Virus menyebar ke seluruh dunia, dan AIDS menjadi pandemi pada akhir ke-20.
Sekarang, sekitar 64 persen dari perkiraan 40 juta yang hidup dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) tinggal di sub – Sahara Afrika.
Selama beberapa dekade penyakit ini tidak memiliki obat yang diketahui, tetapi pengobatan yang dikembangkan pada tahun 1990-an hingga sekarang membuat orang dengan penyakit tersebut untuk mengalami rentang hidup normal dengan perawatan teratur. Kabar yang lebih menggembirakan adalah dua orang dikonfirmasi sembuh dari HIV pada awal tahun 2020.
Pandemi Flu Babi H1N1 2009 – 2010
Pandemi flu babi yang terjadi pada tahun 2009 disebabkan oleh H1N1 yang berasal dari Meksiko pada musim semi tahun 2009, sebelum menyebar ke seluruh dunia. Dalam satu tahun, virus flu babi sudah menginfeksi sebanyak 1,4 miliar orang di seluruh dunia dan membunuh setidaknya 151.700 dan 575.400 orang, menurut CDC.
Awalnya, flu babi ini menyerang anak-anak dan dewasa muda, dan 80 persen dari kematian terjadi pada orang yang lebih muda dari umur 65 tahun. Mengingat sebagian besar jenis virus flu babi termasuk yang menyebabkan flu musiman, dan menyebabkan presentasi kematian tertinggi pada orang berusia 65 tahun ke atas.
Namun, dalam kasus flu babi orang yang tampak lebih tua telah membangun kekebalan yang cukup terhadap kelompok virus H1N1, sehingga tidak terlalu terpengaruh. Vaksin untuk virus flu babi sendiri sekarang termasuk ke dalam vaksin flu tahunan.
Epidemi Ebola Afrika Barat 2014 – 2016
Ebola melanda Afrika Barat antara tahun 2014 dan 2016, dengan 28.600 kasus yang dilaporkan dan 11.325 kematian. Kasus pertama yang dilaporkan terjadi di Guinea pada Desember 2013, kemudian penyakit tersebut dengan cepat menyebar ke Liberia dan Sierra Leone.
Sebagian besar kasus dan kematian terjadi di ketiga negara tersebut. Sejumlah kecil kasus terjadi di Nigeria, Mali, Senegel, Amerika Serikat, dan Eropa, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang melaporkan hal tersebur.
Untuk wabah Ebola ini tidak ada obatnya, meskipun upaya menemukan vaksin sedang berlangsung. Kasus Ebola pertama yang diketahui di Sudan dan Republik Demokratik Kongo pada tahun 1976, dan virus tersebut mungkin berasal dari kelelawar.