AS Pulihkan Strategi di Indo-Pasifik Demi Imbangi China, Apa Saja
- Xinhua via Global Times
VIVA – Pada 11 Februari 2022, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris membuat langkah bersejarah untuk memulihkan kepemimpinan Amerika Serikat di Indo-Pasifik.
Sebelumnya pada 24 Desember 2021, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyampaikan pidato mengenai komitmen Amerika Serikat terhadap keamanan dan kemakmuran di Indo-Pasifik tersebut. Dalam kesempatan itu dia menekankan keyakinan Amerika Serikat bahwa kawasan Indo-Pasifik akan membentuk jalan lintasan dunia pada abad ke-21.
Tahun lalu, Amerika Serikat sendiri telah memodernisasi aliansi lamanya yakni memperkuat kemitraan yang sedang tumbuh dan menjalin hubungan inovatif di antara mereka. Tujuannya adalah untuk menjawab tantangan mendesak mulai dari masalah persaingan dengan China hingga perubahan iklim dan pandemi yang terjadi.
Melalui lembar fakta Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta, visi Amerika Serikat untuk kawasan Indo-Pasifik ini akan berpusat pada lima elemen inti yang sama-sama dimiliki oleh banyak negara dan kawasan ini. Lima elemen tersebut adalah bebas dan terbuka, terhubung, makmur, aman, dan tangguh.
Sementara Indo-Pasifik adalah kawasan paling dinamis di dunia dan masa depannya mempengaruhi orang-orang di mana pun mereka berada.
Fokus utama Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam Indo-Pasifik ini adalah kolaborasi yang berkelanjutan dan kreatif bersama para sekutu, mitra, serta institusi dalam kawasan tersebut.
AS akan menjadi tuan rumah Kerja Sama Ekonomi Asia – Pasifik (APEC) pada tahun 2023 nanti. Komitmen yang diambil oleh Amerika Serikat ini disebut bertujuan untuk memajukan perdagangan dan investasi yang adil, terbuka dan meningkatkan daya asing serta memastikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.