Malvo Pembunuh 10 Orang Saat Usia 17 Tahun Berusaha Bebas dari Penjara

Ilustrasi penembakan.
Sumber :
  • Pixabay/stevepb

VIVA – Pengadilan Banding Maryland, Amerika Serikat (AS) mendengar argumen lisan pada hari Selasa, 8 Fabruari 2022 mengenai "penembak jitu" terakhir di wilayah Washington DC bernama Lee Boyd Malvo. Sidang pengadilan terkait hukuman yang direvisi di bawah undang-undang federal, dan negara bagian baru untuk dihukum karena kejahatan remaja.

Pada tahun 2002, Malvo yang saat itu menjadi pembunuh saat berusia 17 tahun dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara sumur hidup setelah melakukan rangkaian penembakan yang melibatkan dirinya merenggut 10 nyawa orang sekaligus. Insiden itu terjadi di Washington, DC, Meryland dan Virginia selama 22 hari dan kemudian dikenal dengan nama Beltway Sniper Attacks karena rangkaian penembakan dilakukan ala-ala penembak jitu atau secara jarak jauh.

Melansir dari ABC News, Rabu 9 Februari 2022, pada tahun 2009, Malvo mengaku bersalah atas perannya dalam membunuh enam orang di Montgomery Country, Maryland dan dia dijatuhi hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan bebas bersyarat.

Namun karena Malvo melakukan kejahatan sebagai remaja pada tahun 2002 UU baru telah memberikan argumen baru kepada pengacaranya untuk berpeluang membebaskan Malvo.

Kiran Iyer, seorang pengacara Malvo mengklaim bahwa usia kliennya tidak dipertimbangkan ketika dia dijatuhi enam hukuman seumur hidup di Maryland pada tahun 2006.

Iyer juga mengklaim hakim yang menghukum Malvo tidak mempertimbangkan ketidakdewasaan Malvo dan apa yang disebut undang undang sebagai berkurangnya kapasitas pelaku kejahatan di bawah umur.

Malvo saat ini menjalani empat hukuman seumur hidup karena hukumannya di Virginia dan dapat dibebaskan bersyarat di negara bagian itu di bawah UU JUVRA yang baru.

Sementara Carrie J. Williams yang merupakan seorang Asisten Jaksa Agung Maryland berusaha membantu banding untuk Malvi ke pengadilan tertinggi Maryland. Dia berpendapat bahwa di bawah UU di Virginia, Malvo akan memiliki kesempatan untuk dibebaskan mulai akhir tahun ini.

“Malvo hampir berusia 18 tahun ketika melakukan kejahatan. Ini tentu relevan untuk dipertimbangkan ketika memutuskan apakah dia dapat dijatuhi hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. Tapi dalam kasus ini karena JUVRA. Dia tidak menjalani hidup tanpa pembebasan bersyarat dan faktanya karena hukumannya tidak boleh dipertimbangkan secara keseluruhan. Apalagi pada kenyataannya tidak ada lagi yang menjalani hidup tanpa pembebasan bersyarat di Maryland untuk kejahatan yang mereka lakukan sebagai remaja,” kata Williams.