Topan Batsirai Terjang Madagaskar, 20 Orang Tewas 55.000 Terlantar

Topan Batsirai Terjang Madagaskar, 20 Orang Tewas 55.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Sumber :
  • Aljazeera

VIVA – Topan Batsirai menerjang wilayah Madagaskar pada Senin 7 Februari 2022 hingga memakan korban jiwa hingga 20 orang, dan menyebabkan lebih dari 55.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Melansir dari Africa News, Rabu 9 Februari 2022, badai tropis itu melemah dengan cepat saat bergerak ke barat daya melintasi pulau tersebut, dan menghilangkan di ibu kota Antananarivo. Badai menimbulkan hujan lebat dan menyebabkan kerusakan kecil di area tersebut.

Badai Batsirai, topan terbesar kedua tahun ini yang menerjang Afrika selatan, diperkirakan akan menghilang setelah melintasi Madagaskar, dan diharapkan tidak menimbulkan risiko serius bagi Mozambik, kata Departemen Cuaca.

Para pejabat di Madagaskar juga sedang bekerja semaksimal mungkin, untuk menangani kerusakan yang disebabkan oleh Batsirai.

Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina, pergi menyambangi kota Mananjary, pada Senin untuk melihat kerusakan yang terjadi, dan memberikan upaya bantuan bagi para korban.

Batsirai ini menghancurkan sekitar 3.000 tempat tinggal, gedung-gedung pemerintah, dan membanjiri 5.700 lainnya di Mananjray, serta kota-kota terdekat.

“Hal pertama yang dilakukan pemerintah adalah melihat bagaimana untuk memperbaiki, dan merehabilitasi gedung administrasi, memprioritaskan pusat kesehatan dan rumah sakit,” kata Direktur Jendral Badan Nasional Penanggulangan Risiko dan Bencana, Jendral Elack Andriankaja, seperti melansir dari Al Jazeera, Rabu 9 Februari 2022.

Direktur Program Pangan Dunia Madagaskar, Pasqualina DiSirio, memberikan peringatan bahwa banyak tanaman yang rusak oleh badai topan tersebut, dan mengancam pasokan makanan negara selama berbulan-bulan.

“Ini (beras) adalah tanaman utama bagi orang Malagasi dan mereka akan sangat terpengaruh dalam ketahanan pangan dalam 3-6 bulan ke depan, jika kota tidak segera melakukan sesuatu dan kita tidak membantu mereka pulih,” kata DiSirio.