Taliban Ternyata Tak Berubah, Akhirnya Kena Semprot Sekjen PBB
- Istimewa
VIVA – Sekjen PBB Antonio Guterres menyentil Taliban yang ternyata tak berubah dalam memperhatikan hak-hak perempuan sebagaimana disampaikan Taliban tak lama setelah kembali menguasai Afghanistan. Hal ini disampaikan Guterres sembari mengingatkan bahwa walau demikian, dunia internasional perlu membantu negara itu agar tidak kolaps secara ekonomi.
Sekjen PBB menagih janji Taliban dan menilai bahwa sudah ada kecenderungan janji palsu dari rezim sayap kanan tersebut.
"Saya khususnya menyoroti janji-janji yang dibuat kepada para perempuan Afghanistan oleh Taliban yang tak ditepati," kata Guterres dikutip Aljazeera.
"Oleh karena itu saya mengingatkan Taliban agar menempati janjinya kepada perempuan Afghanistan dan memenuhi kewajibannya terkait menghormati HAM dan nilai-nilai kemanusiaan," lanjut Sekjen PBB.
Sekjen PBB mengingatkan hal tersebut setelah diketahui bahwa jutaan perempuan dewasa dan remaja di Afghanistan masih belum diperbolehkan kembali ke sekolah. Padahal bulan lalu sekolah-sekolah sudah dibuka dan para siswa pria diperbolehkan ikut kegiatan belajar-mengajar.
Hal ini kemudian membuat kecemasan muncul bahwa Taliban masih mendiskriminasi perempuan dan tak memperbolehkan mereka belajar dengan setara seperti pria di sana. Padahal dengan gagahnya pemimpin Taliban Agustus lalu menyatakan kepada dunia bahwa mereka sudah berubah termasuk akan menghormati hak-hak perempuan.
Terlebih dalam kabinet di pemerintahan Taliban juga tak ada perempuan. Pihak Taliban hanya merespons bahwa hal itu bisa dipertimbangkan selanjutnya.
"Janji-janji palsu ini tentu akan berujung pada terkuburnya mimpi-mimpi para perempuan dan remaja putri di Afghanistan," kata Guterres.