10 Pemimpin Dunia Tersandung Skandal Pandora Papers
- SCMP
VIVA – Kekayaan rahasia dan transaksi para pemimpin dunia, politisi dan miliarder terungkap dalam salah satu skandal kebocoran dokumen keuangan terbesar Pandora Papers. Hal ini terungkap berdasarkan hasil investigasi Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ).
Sekitar 35 pemimpin saat ini dan mantan, juga lebih dari 300 pejabat publik disebut dalam laporan Pandora Papers. Ada Raja Yordania Abdullah II, mantan PM Inggris Tony Blair hingga Presiden Rusia Vladimir Putin serta soerang wanita yang disebut sebagai simpanannya.
Pemeriksaan berkas tersebut merupakan yang terbesar yang diselenggarakan oleh ICIJ, dengan lebih dari 650 wartawan ikut serta. Ratusan jurnalis ini terlibat dalam penyelidikan bersama dan telah memiliki akses ke hampir 12 juta dokumen dan file dari 14 perusahaan jasa keuangan di negara-negara termasuk British Virgin Islands, Panama, Belize, Siprus, Uni Emirat Arab, Singapura dan Swiss.
1. Raja Yordania Abdullah II
Dokumen yang dibocorkan, antara lain, mengungkapkan bahwa Raja Yordania, Abdullah diam-diam membelanjakan lebih dari US$100 juta (Rp1,4 triliun lebih) untuk membangun kerajaan properti di AS dan Inggris.
Dikutip BBC, para jurnalis mengidentifikasi jaringan perusahaan lepas pantai di British Virgin Islands dan surga pajak lainnya yang digunakan oleh Abdullah II bin Al-Hussein untuk membeli 15 rumah sejak ia mengambil alih kekuasaan pada 1999.
Termasuk £50m pada tiga properti pemandangan laut yang berdekatan di Malibu, California, dan properti di London dan Ascot di Inggris. Salah satu rumah Raja di California memiliki kolam renang tanpa batas, sembilan kamar mandi, dan teater pribadi.
Kepentingan propertinya telah dibangun karena Raja Abdullah dituduh memimpin rezim otoriter, dengan protes yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir di tengah langkah-langkah penghematan dan kenaikan pajak.
Raja Abdullah II dari Yordania memiliki properti melalui perusahaan lepas pantai di Malibu, D.C., dan London senilai total $100 juta, bahkan ketika negaranya sedang berjuang untuk lepas dari krisis inansial.
Pengacara Raja Abdullah mengatakan semua properti dibeli dengan kekayaan pribadi, yang juga dia gunakan untuk mendanai proyek bagi warga Yordania.
Menurutnya hal itu adalah praktik umum bagi individu berprofil tinggi untuk membeli properti melalui perusahaan lepas pantai untuk alasan privasi dan keamanan.
2. Vladimir Putin
Kebocoran dokumen itu juga menyeret nama Presiden Rusia Vladimir Putin dengan aset rahasia di Monako. Catatan keuangan dan dokumen pajak yang diteliti Washington Post, mengungkapkan pembelian sebuat aset mewah di Monaco atas nama Svetlana Krivonogikh.
Svetlana Krivonogikh disebut sebagai pacar atau wanita simpanan Putin. Dari hubungan tersebut, Krivonogikh melahirkan seorang anak perempuan pada 2003. Ia membeli apartemen mewah di Monaco sebesar $4,1 juta melalui perusahaan cangkang lepas pantai di British Virgin Islands, dibuat hanya beberapa minggu setelah dia melahirkan anak perempuan itu.
Pengeluaran jutaan dolar pada tahun 2003 oleh Svetlana Krivonogikh, menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana wanita dari asal-usulnya dari keluarga sederhana tapi memiliki aset apartemen mewah yang menjadi favorit orang terkaya di dunia, saham di bank Rusia dan resor ski yang dikaitkan dengan Putin, bersama dengan kapal pesiar.
Krivonogikh diketahui menggunakan perusahaan jasa keuangan Monaco bersama teman-teman miliarder Putin. (Proekt, outlet investigasi online Rusia, dilarang dari Rusia setelah mengungkap dugaan hubungan Krivonogikh dengan Putin dalam penyelidikan tahun lalu. Kremlin membantah cerita itu.)
3. Perdana Menteri Ceko, Andrej Babis
Perdana Menteri Ceko, Andrej Babis termasuk yang disebut dalam skandal keuangan Pandora Papers. Ia disebut tak melaporkan perusahaan investasi di surga pajak yang digunakan untuk membeli kastil senilai US$22 juta di selatan Prancis.
Laporan tersebut dianggap dapat mengikis popularitas Babis yang akan ikut serta dalam pemilu tahun ini. Meski demikian, Babis menyatakan bahwa ia tak melakukan sesuatu yang ilegal dengan transaksi-transaksi tersebut.
4. Mantan PM Inggris Tony Blair
Pandora Papers mengungkap bagaimana mantan PM Inggris Tony Blair dan istrinya menghindari pajak properti. Dokumen menunjukkan Blair dan istri tidak membayarkan bea materai ketika pasangan itu membeli properti senilai £6,45 juta di London.
Pasangan itu membeli sebuah perusahaan lepas pantai yang memiliki gedung di Marylebone, London pusat, pada Juli 2017. Adalah sah untuk memperoleh properti di Inggris dengan cara ini dan bea materai tidak harus dibayar - tetapi Blair sebelumnya kritis terhadap celah pajak.
Townhouse di Marylebone, London tengah, sekarang menjadi rumah bagi konsultan hukum istri Blair, yang memberi nasihat kepada pemerintah di seluruh dunia, serta yayasannya untuk wanita.
Istri Blair mengatakan para penjual bersikeras mereka membeli rumah itu melalui perusahaan lepas pantai.
Dia mengatakan mereka telah membawa properti itu kembali di bawah aturan Inggris dan akan bertanggung jawab untuk membayar pajak capital gain jika mereka menjualnya di masa depan.
5. Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan keluarganya memang sudah lama dituduh terlibat skandal korupsi dan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.
Penyelidikan menemukan keluarga Aliyev dan mitra terdekatnya diam-diam terlibat dalam kesepakatan properti di Inggris senilai lebih dari £400 juta.
Pengungkapan ini terbukti memalukan bagi pemerintah Inggris, karena keluarga Aliyev tampaknya telah menghasilkan keuntungan £31 juta setelah menjual salah satu properti mereka di London kepada Crown Estate - properti kerajaan milik Ratu Inggris yang dikelola The Treasury dan mengumpulkan dana untuk kepentingan negara.
6. Presiden Kenya Uhuru Kenyatta
Presiden Kenya Uhuru Kenyatta dan enam anggota keluarganya diam-diam memiliki jaringan perusahaan lepas pantai. Mereka telah dikaitkan dengan 11 perusahaan - salah satunya dinilai memiliki aset senilai $30 juta
7. PM Pakistan Imran Khan
Anggota lingkaran dalam Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, termasuk menteri kabinet dan keluarga mereka, diam-diam memiliki perusahaan dan perwalian yang memegang jutaan dolar di surga pajak.
Khan pun langsung menyatakan bahwa dia bakal mengambil tindakan yang sesuai jika terbukti ada warga Pakistan melakukan kejahatan.
"Kami menyambut baik Pandora Papers dalam mengungkap kekayaan mencurigakan para elite yang dikumpulkan melalui pengemplangan pajak, korupsi, pencucian uang di surga pajak," ujar Khan di Twitter.
Ia kemudian menuliskan, "Pemerintahan saya akan menyelidiki semua penduduk kami yang disebut di Pandora Papers dan jika ada kesalahan, kami akan mengambil tindakan yang sesuai."
8. Presiden Siprus Nicos Anastasiades
Firma hukum yang didirikan oleh Presiden Nicos Anastasiades dari Siprus tampaknya telah menyediakan pemilik palsu untuk menyamarkan pemilik sebenarnya dari serangkaian perusahaan lepas pantai - mantan politisi Rusia yang dituduh melakukan penggelapan. Namun, firma hukum membantahnya
9. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengalihkan sahamnya di sebuah perusahaan lepas pantai rahasia tepat sebelum ia memenangkan pemilihan 2019.
10. Presiden Ekuador Guillermo Lasso
Presiden Ekuador Guillermo Lasso, mantan bankir, menggantikan yayasan Panama yang melakukan pembayaran bulanan kepada anggota keluarga dekatnya dengan perwalian yang berbasis di South Dakota di AS.