Indonesia Terima 796.800 Dosis Vaksin AstraZeneca dari Italia

Ilustrasi vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Indonesia menerima kedatangan 796.800 dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca yang merupakan bantuan dari pemerintah Italia melalui skema fasilitas vaksin global COVAX, Kamis.

Kedatangan vaksin tahap ke-80 itu menambah total vaksin yang diterima Indonesia menjadi 274.400.590 dosis, baik dalam bentuk bulk dan vaksin jadi, menurut keterangan tertulis dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diterima di Jakarta.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah Italia. Saya juga langsung mengirim pesan kepada Menteri Luar Negeri Italia untuk secara langsung menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang diberikan," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Duta Besar Italia untuk Indonesia Benedetto Latteri mengatakan dengan pemberian bantuan vaksin itu, Italia menunjukkan persahabatan dan dukungannya kepada Indonesia dalam memerangi penyebaran COVID-19.

Menurut Laterri, vaksin COVID-19 akan membantu pemerintah Indonesia mempertahankan upaya untuk mempercepat kampanye vaksinasi.

"Italia telah melipatgandakan sumbangannya ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah melalui Fasilitas COVAX, dari 15 menjadi 45 juta dosis pada akhir 2021, senilai lebih dari 385 juta euro (Rp6,4 triliun)," ujarnya.

Menlu Retno menambahkan bahwa Indonesia juga akan kembali menerima 600 ribu vaksin AstraZeneca dari pemerintah Prancis melalui jalur bilateral pada Sabtu (2/10).

Dengan demikian, Indonesia akan menerima 3.163.540 dosis vaksin COVID-19 dari Prancis.

"Terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah Prancis atas pembagian dosis (vaksin) kepada Indonesia," katanya.

Menlu Retno juga memastikan bahwa upaya diplomasi vaksin akan terus bekerja untuk mengamankan kebutuhan vaksin rakyat Indonesia.

Dengan upaya kuat yang telah dilakukan selama ini, Indonesia telah menyuntikkan lebih dari 140 juta dosis vaksin COVID-19, salah satu jumlah inokulasi terbesar di Asia, setelah China, India, dan Jepang.

Selain terus menyuarakan kesetaraan akses vaksin untuk semua negara, Menlu Retno juga mengatakan bahwa Indonesia berada di garda depan untuk memberikan masukan bagi upaya penataan ulang arsitektur kesehatan dunia agar lebih siap menghadapi tantangan kesehatan pada masa mendatang. (Ant/Antara)