Evakuasi Final Dilanjutkan Usai Serangan Bom di Bandara Kabul

Militer AS berjaga di sekitar Bandara Kabul, Afghanistan
Sumber :
  • US Department of Defense

VIVA – Upaya evakuasi terus berlanjut dengan para pengungsi terlihat menaiki pesawat, pada Jumat pagi 27 Agustus 2021, usai tragedi bom bunuh diri di gerbang Bandara Kabul.

Menurut seorang diplomat NATO, semua pasukan asing di Afghanistan bertujuan mengevakuasi warga dan pegawai kedutaan mereka. Dilansir BBC, lebih dari 5.000 pengungsi telah diterbangkan ke AS.

Pasukan Inggris telah memasuki tahap akhir untuk mengevakuasi orang-orang dari bandara Kabul, kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Kementerian menambahkan bahwa upayanya akan fokus pada warga negara Inggris, dan warga lainnya yang telah diizinkan untuk pergi dan mereka yang berada di bandara. Tidak ada lagi orang yang akan dipanggil ke bandara untuk evakuasi.

"Dengan sangat menyesal tidak semua orang dapat dievakuasi selama proses ini," kata Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, dalam sebuah pernyataan.

Mr Wallace kemudian mengatakan kepada televisi Sky News bahwa serangan Kamis tidak mempengaruhi jangka waktu Inggris untuk mengakhiri operasi evakuasi.

"Ancaman itu jelas akan mendorong semakin dekat kita pergi (meninggalkan Afghanistan). Saat kita pergi, narasinya akan selalu ada kelompok-kelompok tertentu seperti ISIS ingin mengklaim bahwa mereka telah mengusir AS atau Inggris," katanya. 

Dilansir BBC, ribuan pengungsi telah tiba di Pangkalan Udara Ramstein Jerman, pangkalan besar Angkatan Udara AS di Eropa. Beberapa keluarga telah terpisah, dan lebih dari selusin anak datang sendirian.

Para pengungsi ini akan ditempatkan sementara di pangkalan udara, di mana mereka diizinkan untuk tinggal hingga sepuluh hari sambil menunggu penerbangan ke negeri lain.

Setidaknya 90 orang tewas dan 150 orang terluka dalam serangan Kamis di Hamid Karzai di Kabul. Setidaknya 13 di antaranya adalah tentara AS. Pejabat Taliban menyatakan setidaknya 28 warga Afghanistan terbunuh adalah anggota mereka.  

Afiliasi dari kelompok ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. 

Video yang direkam oleh wartawan Afghanistan menunjukkan puluhan mayat berserakan di sekitar kanal di tepi bandara. Setidaknya dua ledakan dan tembakan mengguncang daerah itu, kata saksi.

Presiden AS, Joe Biden, berjanji akan membalas serangan di Kabul, dan membenarkan bahwa pemboman itu dilakukan oleh ISIS-K. 

“Kami akan memburu Anda dan Anda akan membayarnya. Saya akan membela kepentingan kami pada rakyat kami dengan segala tindakan atas perintah saya.”