2 Bom Teror Kabul, 12 Tentara AS dan 60 Warga Sipil Tewas
- Sayed Khodaiberdi Sadat/Anadolu Agency via Getty Images
VIVA – Serangan bom terjadi di Kota Kabul salah satunya di luar bandara Kabul, Afghanistan. Selain 12 tentara Amerika Serikat (AS), 60 warga sipil Afghanistan juga jadi korban tewas.
Pihak militer AS menyampaikan korban luka akibat bom ini diperkirakan masih banyak. Untuk tentara AS yang terluka setidaknya ada 15 personel.
"Saat ini, kami mengetahui 12 anggota militer AS tewas dalam serangan itu dan 15 anggota lainnya terluka," kata komandan Komando Pusat AS, Jenderal Korps Marinir Kenneth McKenzie Jr, dikutip dari Aljazeera pada Jumat, 27 Agustus 2021.
Dalam aksi teror ini, pelaku diduga menggunakan rompi berisi bom bunuh diri. Titik lokasi diduga terjadi di Gerbang Biara yang menuju bandara. Saat itu, pasukan AS sedang bertugas sedang menyaring warga sipil Afghanistan yang mau masuk ke bandara.
McKenzie mengatakan usai bom meledak, sejumlah orang bersenjata dari kelompok ISIS juga menembaki massa.
Dilaporkan aksi teror ini karena dua bom bunuh diri yang diledakkan pelaku di area Gerbang Biara sebagai akses masuk bandara. Gerbang Biara adalah tempat warga Afghanistan berbaris untuk memasuki bandara yang dijaga tentara AS.
Lalu, bom kedua dekat dengan Baron Hotel. Lokasi itu merupakan tempat warga asing menginap. Saat itu, sejumlah warga Inggris sedang menunggu evakuasi ke luar Afghanistan.
"Dampak ledakan ini sangat besar," kata pimpinan kelompok medis darurat non pemeirintah, Rossella Miccio.
Menurut Miccio kepada Aljazeera, timnya juga menerima laporan bahwa 60 warga sipil Afghanistan yang terluka parah imbas ledakan bom. Kondisi mereka mengalami banyak luka dengan tubuh yang hancur, tulang patah dan luka proyektil. Enam orang di antaranya tewas.
Kematian 12 tentara AS ini merupakan peristiwa terulang sejak Februari 2020. Sebelumnya, 11 tentara AS tewas pada 2020. Kemudian, 24 tentara tewas lagi pada 2019.
Secara total, sejauh ini, militer AS sudah kehilangan 2.218 personelnya sejak mengivansi Afghanistan sejak September 2001.
Pun, data laporan Brown University dan Brookings Institution, lebih dari 71 ribu warga sipil Afghanistan dan 66 ribu pasukan militer dan polisi Afghanistan tewas dalam perang.