Profil Syed Saddiq, Eks Menpora Tampan Malaysia yang Dituduh Korupsi

Mantan Menpora Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman
Sumber :
  • instagram

VIVA – Mantan Menteri Termuda Malaysia, Syed Saddiq, yang dulu sempat viral karena ketampanannya, kini tersandung kasus dugaan korupsi dana mantan partainya, yakni Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).

Ia didakwa pada Kamis, 22 Juli 2021 kemarin di Pengadilan Sesi di Kuala Lumpur, Malaysia dengan pelanggaran pidana kepercayaan sebesar RM1 juta atau setara dengan Rp3,4 miliar dari Bersatu. 

Selain itu, ia juga terjerat oleh kasus penyalahgunaan dana donasi untuk kampanye pemilihan umum ke-14 sebesar RM120 ribu atau sekitar Rp400 juta.

Diduga, ia dituduh melakukan tindakan itu pada 6 Maret 2020. Berdasarkan Bagian 405 KUHP, dakwaan terhadap Syed Saddiq adalah hukuman penjara tidak lebih dari 10 tahun, cambuk, dan denda.

Di hadapan hakim Azura Alwi, Syed Saddiq mengaku tidak bersalah atas dugaan pelanggaran pidana kepercayaan dan penyelewengan dana milik mantan partainya itu. Syed Saddiq berlaga dalam pemilihan umum 2018 sebagai calon Partai Bersatu, yang saat itu dipimpin oleh Dr Mahathir Mohamad.

Bagaimana kiprah politisi muda ganteng Malaysia yang cukup populer di Indonesia itu? Berikut profilnya:

Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, politisi muda berusia 28 tahun itu lahir di Pulai, Johor Bahru, Johor, Malaysia pada 6 Desember 1992. Ia merupakan politisi Malaysia yang tercatat sebagai menteri termuda sepanjang sejarah Malaysia.

Saat ini, ia menjabat sebagai salah satu anggota Dewan Rakyat yang mewakili daerah pemilihan Muar dari Ikatan Demokratik Malaysia (MUDA) yang merupakan bagian dari koalisi Pakatan Harapan.

Pemimpin sayap pemuda Parti Pribumi Bersatu Malaysia itu sukses memenangkan kursi parlemen di Muar mengalahkan pesaing utamanya, yaitu Wakil Menteri Razali Ibrahim, yang sebelumnya sudah tiga kali menjadi wakil partai yang berkuasa dari Barisan Nasional (BN).

Sebelumnya, Syed Saddiq pernah menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga yang dilantik pada 2 Juli 2018 pada masa kepemimpinan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

Saddiq mengemban pendidikan di Maktab Tentera Diraja, Sungai Besi dan melanjutkan studinya ke Universitas Islam International Malaysia (UIA). Di kampus, ia aktif dalam berbagai kegiatan debat parlementer.

Bahkan, ia pernah memenangkan United Asian Debating Championship (UADC). Pada tahun 2017, ia diketahui menolak tawaran beasiswa dari School of Public Policy, Oxford University di Inggris dengan dana beasiswa mencapai RM400 ribu atau Rp1,3 miliar.

Tawaran tersebut ditolaknya lantaran Saddiq lebih memilih untuk mewujudkan impiannya sebagai anggota parlemen.