RI Kembali Terima Vaksin AstraZeneca 3.476.400 Dosis Jalur COVAX

Karyawan berjalan di dekat envirotainer berisi vaksin COVID-19 AstraZeneca saat tiba di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin malam, 8 Maret 2021.
Sumber :
  • ANTARA/Novrian Arbi

VIVA – Indonesia kembali menerima 3 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui jalur multilateral Covax Facility. Vaksin mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Banten pada Selasa, 13 Juli 2021. Oleh karena itu Indonesia telah menerima vaksin jadi secara gratis dari jalur multilateral Covax Facility sebesar 14.704.860 dosis.

"Pada hari ini kita kembali menyaksikan contoh konkret upaya Covax melakukan pengiriman vaksin kepada negara AMC. Indonesia kembali menerima 3.476.400 dosis vaksin AstraZeneca melalui jalur multilateral Covax Facility. I would like to convey our highest appreciation to COVAX, WHO, Gavi, CEPI and UNICEF. Ini merupakan pengiriman kedelapan vaksin dari jalur Covax atau jalur multilateral," kata Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Hingga 13 Juli 2021 ini, Retno mengatakan Indonesia telah menerima vaksin jadi secara gratis dari jalur multilateral sebesar 14.704.860 dosis. Pada 12 Juli 2021, kata dia, Indonesia juga telah menerima vaksin Sinovac sejumlah 10.000.280 dosis dalam bentuk curah (bahan baku).

"Siang ini pukul 12.05, Indonesia juga telah menerima vaksin Sinopharm sejumlah 1.408.000 dosis vaksin jadi. Dengan kedatangan vaksin tersebut, maka Indonesia telah mengamankan dan menerima 137.611.540 dosis vaksin, baik dalam bentuk bahan baku maupun vaksin jadi," ujarnya.

Menurut Menlu, Indonesia dalam beberapa hari ke depan juga akan menerima vaksin dose-sharing melalui jalur multilateral Covax Facility yaitu vaksin Moderna dari Amerika Serikat yang merupakan pengiriman kedua. Lalu dose-sharing jalur bilateral dari Jepang yang juga pengiriman kedua dan Uni Emirat Arab juga pengiriman kedua.

"Pemerintah Indonesia akan terus bekerja keras untuk mengamankan kebutuhan vaksin untuk Indonesia dan terus mendorong pada tingkat dunia kesetaraan akses vaksin bagi semua negara. Kesehatan dan keselamatan rakyat adalah prioritas utama," katanya.

Retno melanjutkan, dunia telah memvaksinasi 3,5 miliar dosis vaksin atau mendekati 44 persen populasi dunia hingga Selasa, 13 Juli 2021. Namun akses vaksin dunia masih tidak merata.

Kawasan Amerika Utara dan Eropa misalnya, dosis yang telah disuntik telah mencapai sekitar 75 persen populasi sementara kawasan Afrika baru 4,03 persen dan kawasan ASEAN 16,3 persen dari jumlah populasinya.

Dirjen WHO memperkirakan perlu adanya tambahan vaksin sekitar 350 juta dosis untuk memvaksinasi setidaknya 10 persen populasi di setiap negara pada September 2021. Oleh karena itu memerlukan 11 miliar dosis untuk memvaksinasi 70 persen populasi dunia pada pertengahan tahun 2022.

"Ini tentunya merupakan tantangan yang tidak kecil. Namun melalui kerja sama, kolaborasi dan solidaritas, tantangan ini akan dapat diatasi serta dilalui bersama," katanya.

Retno mengingatkan masyarakat Indonesia untuk terus patuhi protokol kesehatan dan batasi mobilitas untuk sementara waktu. Tetap memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

"Insya Allah dengan ikhtiar kita semua, dengan kerja keras, kedisiplinan dan persatuan seluruh elemen bangsa, kita akan segera dapat keluar dari pandemi ini," kata dia.