Bertemu Menteri Retno, Menlu Rusia Pastikan Pasok Vaksin Sputnik V
- Dokumentasi Kemlu.
VIVA – Indonesia dan Rusia sepakat meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai bidang, khususnya bidang kesehatan, perdagangan, investasi, pendidikan, dan keamanan. Salah satu yang jadi perhatian adalah pengadaan Vaksin COVID-19.
Komitmen itu tercipta dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno L P Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Federasi Rusia Sergey Lavrov di Jakarta, kemarin.
“Rusia adalah salah satu mitra terpenting Indonesia, khususnya di kawasan Eropa Timur," kata Menlu Retno dalam pernyataan pers bersama kedua Menlu dan ditanggapi oleh Menlu Lavrov yang juga menegaskan bahwa Indonesia sebagai mitra terpenting Rusia di kawasan Asia, dikutip Rabu 7 Juli 2021.
Retno menjelaskan, dalam kerja sama kesehatan, kedua pihak sepakat mendorong finalisasi perjanjian antara Kementerian Kesehatan kedua negara. Antara lain pengadaan Vaksin Sputnik V untuk Indonesia, donasi kemanusiaan pemerintah Rusia, serta kerja sama jangka menengah untuk melakukan produksi vaksin di Indonesia.
Kerja sama pengadaan vaksin telah diawali oleh kunjungan Kepala BPOM ke pusat produksi Sputnik V di Moscow. Dalam kunjungan pada bulan Juni 2021 ini juga disepakati kerja sama antara lembaga pengawas obat dan makanan kedua negara.
Kedua Menlu sepakat untuk meningkatkan berbagai upaya mewujudkan target perdagangan bilateral Indonesia-Rusia menjadi US$5 miliar seperti disepakati pemimpin kedua negara.
Baca juga: Lembaga Antikorupsi di Jerman Surati Jokowi Desak Tegur Pimpinan KPK
Selain soal kesehatan, kedua Menlu juga sepakat percepat proses perundingan Perjanjian Perdagangan Indonesia-Eurasian Economic Union (EAEU), di mana Rusia merupakan bagian dari EAEU dengan jumlah penduduk 184,3 juta jiwa.
Kemudian ada pula kerj sama proyek refinery. Rusia juga berminat investasi di bidang energi, infrastruktur, termasuk dalam pengembangan ibu kota baru Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut Menlu Retno dan Menlu Lavrov juga membahas rencana kunjungan Presiden Putin pada saat yang tepat. Disepakati bahwa dokumen kerja sama kemitraan strategis yang akan ditandatangani pada saat kunjungan Presiden Rusia ke Indonesia. Ada pula 27 perjanjian lainnya di berbagai sektor untuk meningkatkan kemitraan pada tingkat strategis.
“Kami terus membahas persiapan usulan kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Indonesia, sambil menunggu waktu yang tepat untuk kunjungan tersebut,” kata Retno.
Lebih lanjut kedua menlu juga membahas kerja sama pendidikan. Retno apresiasi perhatian Pemerintah Rusia atas keselamatan mahasiswa Indonesia di Rusia selama pandemi.Akses masuk mahasiswa Indonesia yang masih belum dapat kembali ke Rusia karena pandemi juga dibahas. Termasuk mahasiswa baru penerima beasiswa Pemerintah Rusia.
Terkait isu-isu regional dan internasional, sejumlah hal jadi perhatian bersama. Antara lain isu Myanmar, situasi di Timur Tengah, kerja sama Indo-Pasifik, dan keketuaan Indonesia pada G20 tahun depan. Menlu Rusia tegaskan dukungannya terhadap sentralitas ASEAN dan ASEAN Outlook on Indo-Pacific.
Usai pertemuan, Menlu Retno dan Menlu Lavrov menandatangani perjanjian Rencana Konsultasi (Plan of Consultation) antara Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Luar Negeri Rusia periode 2021-2023.
Selain pertemuan dengan Menlu RI, Menlu Lavrov juga telah melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden RI Joko Widodo. Setelah itu, Menlu Retno dan Menlu Lavrov memimpin bersama pertemuan Special ASEAN – Russia Foreign Ministers’ Meeting memperingati 25 tahun Kemitraan Strategis ASEAN-Rusia.
Laporan Yanri Subekti (tvOne/ Amerika Serikat)