Thailand Sudah Terbuka Bagi Turis Asing, Terapkan Syarat Ini

Para turis asing tiba di Phuket. Reuters via BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

 

Thailand membuka kedatangan turis dari luar negeri di tengah pandemi covid-19 demi menghidupkan kembali industri pariwisatanya. Untuk saat ini Thailand hanya membuka Phuket untuk dikunjungi turis asing.

Sekitar 250 orang, sebagian dari Timur Tengah, dijadwalkan tiba dalam empat penerbangan pada Kamis (01/07) sebagai bagian dari skema "Phuket Sandbox."

Turis-turis asing itu tidak perlu menjalani karantina terlebih dahulu setiba di Phuket, namun mereka tidak boleh pergi ke wilayah Thailand lainnya dalam 14 hari.

Melalui skema itu, Thailand berharap bisa mendatangkan pemasukan $278 juta (Rp 4 triliun lebih) dalam tiga bulan ke depan.

Namun angka itu masih jauh dari pendapatan yang diraih Thailand di era sebelum pandemi covid dari pariwisata, yang menyumbang seperlima dari perekonomian negara itu.

Menurut kantor berita Reuters, Thailand kehilangan pendapatan sekitar US$50 miliar (Rp729 triliun lebih) ketika jumlah turis anjlok sejak awal pandemi covid pada 2020.

Bila skema itu sukses, Thailand akan menerapkan program serupa ke pulau-pulau lain.

Pemerintah negara itu berencana membuka semua perbatasannya Oktober mendatang.

"Kami tahu memang ada risikonya," kata Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha kepada para wartawan setiba di Phuket.

"Namun kami harus mengambil risiko itu agar rakyat Thailand bisa mencari nafkah."

Upaya membangkitkan lagi sektor pariwisata itu muncul saat Thailand tengah berjuang mengendalikan kasus Covid. Pada Kamis, tercatat 57 kematian dengan 5.533 kasus baru.

Dua kasus varian Delta juga sudah ditemukan di Pulau Phuket.

Syarat masuk Phuket

Namun Phuket masuk daftar prioritas vaksinasi. Sudah 70% penduduknya divaksin sebelum menerima kedatangan para turis asing dari Israel, Uni Emirat Arab dan Qatar.

Para turis itu harus menjalani prosedur pemeriksaan, termasuk menunjukkan bukti telah divaksin dan hasil tes Covid negatif, sebelum dibolehkan masuk ke Phuket.

Selanjutnya pergerakan mereka akan dipantau melalui suatu aplikasi khusus yang harus diunduh setiap turis di ponsel mereka setiba di Phuket.

Mereka yang ingin pesiar ke wilayah lain di Thailand diperbolehkan setelah 14 hari berada di Phuket, dan selama mereka terbukti negatif Covid setelah tiga kali tes.

Sementara itu, seorang turis asing gembira bisa berlibur ke Thailand.

"Walau ada tawaran liburan di tempat-tempat lain, kami sudah ingin pergi ke Thailand, jadi kami telah menunggu tanggal 1 Juli ini sejak lama," kata Angela Smith (47) kepada Reuters setiba di Bandara Internasional Phuket.

Smith dan kekasihnya, Stuart, biasanya melancong ke Thailand beberapa kali tiap tahun. Mereka kini menghabiskan waktu 14 hari di Phuket dan selanjutnya akan menyewa mobil untuk keliling Thailand.

Hampir bunuh diri

Kebijakan ini pun disambut antusias oleh warga lokal, yang selama ini menggantungkan hidup mereka dari sektor pariwisata.

Pemilik sebuah restoran di Phuket, Pimonta Suksaen, mengaku sudah habis-habisan berjuang mempertahankan usahanya dan melunasi utang begitu pariwisata ditutup sejak awal pandemi.

Bahkan Pimonta pun harus menambah usaha baru, seperti sewa mobil dan binatu untuk bisa melunasi utangnya yang hampir sebesar 500.000 baht (sekitar Rp226 juta lebih).

"Saya sempat putus asa hingga suatu ketika ingin bunuh diri karena merasa sudah tidak sanggup lagi menanggung beban," kata dia sambil berlinang air mata kepada Reuters.

Menurut Pimonta ada seorang pengelola restoran yang sudah mengakhiri hidupnya.

"Itu adalah peringatan bagi saya. Jadi saya putuskan untuk bangkit dan terus berjuang lagi," ujarnya.

Dia juga mengaku selama ini belum mendapat bantuan dari pemerintah. Namun dia antusias dengan keputusan pemerintah membuka kembali Phuket untuk turis asing walau ada risikonya di tengah pandemi.

"Walaupun turis yang datang hanya bertambah 5 sampai 10 persen, atau bahkan satu persen saja, saya masih punya harapan karena dari usaha inilah tinggal satu-satunya yang saya punya," ujar Pimonta.