Wabah Tikus Serbu Penjara, Ratusan Tahanan Australia Dievakuasi

Mulai Selasa ini, lebih dari 400 tahanan dan 200 orang petugas telah dipindahkan dari sebuah penjara di negara bagian New South Wales (NSW), Australia, karena wabah tikus membahayakan kesehatan mereka.

Penjara Wellington Correctional Centre yang terletak di dekat Dubbo, sekitar 390 km dari ibu kota Sydney merupakan salah satu pusat penahanan terbesar di NSW

Wabah tikus di sana sudah mulai merusak berbagai fasilitas gedung dan dikhawatirkan membahayakan kesehatan para tahanan, dan staf yang bekerja di fasilitas tersebut.

Selama 10 hari ke depan penjara akan dibersihkan dari bangkai tikus yang mati, fasilitas yang rusak juga akan diperbaiki dan diperbarui untuk menghindari kemungkinan kejadian serupa di masa depan.

Pihak pengelola penjara, Corrective Services NSW (CSNSW) memperkirakan semua proses perbaikan ini akan memerlukan waktu empat bulan.

Komisioner CSNSW, Peter Severin mengatakan penjara di seluruh kawasan regional NSW akan mulai menerima para tahanan, dimulai dari yang terdekat dengan Wellington. 

"Para napi akan dipindahkan ke berbagai lokasi di seluruh negara bagian tergantung pada klasifikasi mereka," kata Peter.

"Tikus sudah menyerbu penjara dan kerusakan yang terjadi sudah begitu parahnya, sehingga lebih baik memindahkan seluruh penghuni untuk sementara waktu."

Tikus mulai masuk ke penjara tersebut sejak tahun lalu, namun jumlahnya semakin meningkat belakangan.

"Banyak tikus ini yang kemudian mati dan masalah berikutnya adalah parasit di bangkai tikus. Kami tidak mau parasit itu mengenai tahanan dan staf yang bisa mengancam kesehatan mereka," kata Peter.

"Ini bukan keputusan mudah, tapi keputusan yang bertanggung jawab harus diambil."

Tiga bus sudah disiapkan untuk memindahkan para napi.Napi perempuan pertama kali akan dipindahkan ke penjara Bathurst, yang berjarak 199 km atau  Broken Hill yang berjarak 753 km.

Banyak napi lainnya akan dipindahkan ke Macquarie Correctional Centre, sekitar 52 km dari Wellington.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari  ABC News