Netanyahu Bersumpah Akan Gulingkan PM Baru Israel Naftali Bennett

VIVA Militer: Benjamin Netanyahu.
Sumber :

VIVA – Rekor 12 tahun Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri Israel berakhir pada Minggu 13 Juni 2021, ketika parlemen menyetujui "perubahan pemerintahan" baru yang dipimpin oleh nasionalis Naftali Bennett, sebuah skenario mustahil yang pernah dibayangkan oleh segelintir warga Israel.
 
Akan tetapi, kemenangan sangat tipis yang dicapai koalisi pada pemungutan suara dengan hasil 60-59 suara menunjukkan kekuatan yang rapuh. Koalisi itu sendiri terdiri dari partai sayap kiri, tengah, dan Arab yang tidak terlalu punya kesamaan, kecuali sama-sama ingin menggulingkan Netanyahu dari jabatannya.  

Di Tel Aviv, ribuan orang menyambut hasil tersebut setelah empat kali pemilihan dalam dua tahun. Para pendukung pemerintahan baru bernyanyi dan menari mengelilinginya.

"Saya di sini merayakan berakhirnya sebuah era di Israel. Kami ingin mereka berhasil dan menyatukan kami lagi," kata Erez Biezuner di Alun-alun Rabin.

Netanyahu, sosok agresif berusia 71 tahun, menyatakan akan segera kembali lebih cepat dari yang diperkirakan.

"Jika kami ditakdirkan untuk menjadi oposisi, kami akan melakukannya dengan bangga hingga kami dapat menggulingkan pemerintahan yang berbahaya ini, dan kembali memimpin negara," kata Netanyahu kepada parlemen sebelum pelantikan Bennett, seperti dilansir dari New York Times, Senin 14 Juni 2021. 

Hubungan manis di antara kedua sosok itu agak memudar: Bennett pernah menjadi kepala staf Netanyahu dan memiliki hubungan yang berliku dengannya sebagai menteri pertahanan. Meski mereka berdua merupakan tokoh sayap kanan, Bennett menolak seruan Netanyahu untuk bergabung dengannya pascapemilihan 23 Maret. 

Bennett memutuskan hubungan dengan Netanyahu akhir bulan lalu, bersekutu dengan aliansi dari anggota parlemen sayap kanan, tengah, sayap kiri dan Arab yang dipersatukan hanya oleh ketidaksukaan bersama terhadap Netanyahu. Bennett mengatakan perlu untuk membentuk pemerintah persatuan nasional untuk mengakhiri kebuntuan politik yang telah membuat negara itu tanpa anggaran, dan melakukan empat kali pemilihan umum hanya dalam dua tahun.

Pidato Bennett di hadapan parlemen diwarnai teriakan kata "pembohong" dan "penghinaan" yang terus menerus dari loyalis Netanyahu di parlemen. Bennett berterima kasih kepada Netanyahu atas "pengabdian yang panjang dan penuh dengan prestasi."

Netanyahu menyebut tindakan Bennett itu sebagai tindakan pengkhianatan. Dia kemudian berbicara kepada para pendukungnya untuk melawan pemerintahan yang “jahat”.

"Saya katakan hari ini: Jangan biarkan semangat Anda jatuh. Saya akan memimpin Anda dalam pertempuran setiap hari melawan pemerintah sayap kiri yang jahat dan berbahaya ini, dan menjatuhkannya. Dan dengan bantuan Tuhan, ini akan terjadi lebih cepat dari yang Anda pikirkan,” katanya.