370 Kapal Antre Masuk Terusan Suez, Kerugian Miliaran Dolar Sehari
- Suez Canal Authority
VIVA – Gelombang pasang pada Minggu malam memberi harapan kru penyelamat dapat membebaskan kapal kontainer raksasa Ever Given yang memblokir Terusan Suez sejak Selasa pekan lalu. Kapal berbendara Panama itu terjepit di antara sisi kanal yang membuat lalu lintas global di jalur tersebut lumpuh total.
Penyumbatan kanal telah memaksa perusahaan untuk memilih antara menunggu atau mengubah rute kapal di sekitar Afrika, menambah 9.000 kilometer dan lebih dari seminggu untuk perjalanan antara Asia dan Eropa, serta menambah biaya operasional pengiriman barang.
Dilansir ArabNews, Senin, 29 Maret 2021, ada sekitar 370 kapal antre di kedua ujung kanal Terusan Suez, termasuk puluhan kapal kontainer, kapal curah, kapal tanker minyak dan kapal gas alam cair (LNG) atau gas minyak cair (LPG).
Kepala Pelaksana Otoritas Terusan Suez, Osama Rabie mengatakan sejak penutupan Terusan Suez, Mesir kehilangan pendapatan harian hingga US$14 juta/hari. Menurut Lloyd's List, penuntupan Terusan Suez yang menyebabkan ratusan kapal kargo tertahan dan menyebabkan kerugian senilai sekitar USS$9,6 miliar per hari.
Lumpuhnya Terusan Suez ini juga menghambat pasokan minyak ke Suriah. Kementerian Perminyakan Suriah memberlakukan penjatahan bahan bakar untuk melindungi pasokan minyak yang semakin menipis.
"Penyumbatan Terusan Suez telah menghambat pasokan minyak ke Suriah dan menunda kedatangan tanker yang membawa minyak dan turunan minyak ke Suriah," lapor berita milik pemerintah SANA.
Di tengah kekhawatiran atas pasokan bahan bakar, negara Timur Tengah dipaksa untuk memberlakukan jatah bahan bakar minyak, terutama diesel dan bensin, untuk memastikan ketersediaan vital mereka untuk waktu yang lama.
Langkah tersebut telah diambil untuk menjamin kelanjutan pasokan layanan dasar bagi warga Suriah seperti toko roti, rumah sakit, stasiun air, pusat komunikasi, dan lembaga penting lainnya, menurut SANA, mengutip kementerian.
Seperti diketahui, Kapal Kargo Ever Given yang memiliki panjang 400 meter, lebar 59 meter, dan kapasitas 224.000 ton kandas akibat cuaca buruk dan badai pasir serta terjepit diagonal di kanal Terusan Suez, Selasa, 23 Maret 2021.
Otoritas Terusan Suez tengah berupaya mengevakuasi kapal dengan melakukan pengerukan 27.000 meter kubik pasir, kedalaman 18 meter, untuk melonggarkan haluan kapal dan membebaskan kemudi dan baling-baling kapal yang terjepit di kanal.
Osama mengatakan kegiatan pengerukan dilakukan untuk membantu proses pengapungan kapal, pasir yang mengelilingi haluan kapal harus dihilangkan bersamaan dengan manuver penarikan dengan kapal tunda.
Ada 14 kapal tunda telah dikerahkan, 2 diantaranya kapal bantuan dari Italia dan Belanda yang bergabung hari ini, membantu kapal keruk penggali di darat dan kapal keruk di atas air, untuk melepaskan MV Ever Given yang terjepit.
"Ada indikator positif dari kemarin dan lusa. Kemudi tidak bergerak dan sekarang bergerak, baling-balingnya bekerja sekarang, tidak ada air di bawah haluan, dan sekarang ada air di bawahnya, dan haluan serta buritan masing-masing telah bergerak empat meter," ujar Rabie
Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi telah memerintahkan persiapan untuk kemungkinan pemindahan beban dari 18.300 kontainer yang diangkut kapal Ever Given. Menurut Rabie, operasi apapun untuk meringankan beban kapal tidak akan dimulai Senin.
Daerah tersebut telah ditempatkan di bawah pengamanan ketat, dengan tambahan personel militer dan polisi.