Selidiki COVID-19, Tim WHO Inspeksi Laboratorium Virologi Wuhan

Institut Virologi Wuhan.
Sumber :
  • Hector Retamal/Getty Images

VIVA – Tim dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO akan mengunjungi laboratorium di Kota Wuhan, China, yang diduga menjadi sumber penyebaran virus corona COVID-19. Inspeksi yang akan dilakukan di lembaga virologi Wuhan itu akan menjadi salah satu perhatian dunia, untuk mengetahui asal usul pandemi COVID-19.

Tim WHO ini memiliki kewenangan untuk mengeksplorasi bagaimana virus berpindah dari hewan ke manusia. Para ilmuwan menduga, virus yang pertama kali muncul di Wuhan itu berasal dari kelalawar dan ditularkan ke manusia melalui mamalia lain.

Dilansir dari Channel News Asia, pada Rabu 3 Februari 2021, penyiar di televisi pemerintah China, CGTN, mengatakan tim WHO akan mengunjungi laboratorium keamanan dan bertukar pikiran dengan para ahli dari institut tersebut, mengenai pekerjaan sehari-hari mereka, kerja sama ilmiah internasional, upaya anti-epidemi dan kontribusinya.

Ada spekulasi di awal pandemi bahwa virus tersebut bisa saja bocor secara tidak sengaja dari lab biosafety di Wuhan, meskipun tidak ada bukti yang mendukung teori dan dugaan tersebut. Donald Trump dan para pendukungnya pun memanfaatkan rumor itu, untuk memperkuat teori konspirasi bahwa China dengan sengaja membocorkan virus tersebut.

China telah menuai kritikan dari dalam dan luar negeri, karena mengecilkan wabah sejak awal dan menyembunyikan informasi, ketika virus pertama kali muncul di Wuhan pada Desember 2019.

Sejak wabah menjadi berita utama dunia, pemerintah China berusaha mengendalikan informasi, termasuk mengambil tindakan terhadap para dokter dan jurnalis di Wuhan, memperingatkan keluarga pasien untuk tidak berbicara dengan media.

China juga kerap mendorong gagasan bahwa virus itu berasal dari tempat lain, di mana media pemerintah China menyebut jejak virus ditemukan pada kemasan makanan beku yang diimpor dari luar negeri. 

Selain itu, mereka juga menyoroti sejumlah makalah ilmiah yang menyebut COVID-19 sudah beredar di Eropa sejak 2019.