Kesehatan Pemimpin Tertinggi Iran Memburuk, Kekuasaan akan Diserahkan?
- republika
VIVA – Pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, dilaporkan akan menyerahkan kekuasaan kepada putranya jika kesehatannya memburuk. Kemungkinan peralihan kekuasaan itu dilaporkan oleh seorang jurnalis Iran.
Menurut informasi, putranya yakni Mojtaba Khamenei siap mengambil alih kekuasaan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel dan Amerika Serikat, usai pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh.
"Presiden Iran Hassan Rouhani dijadwalkan bertemu dengan Pemimpin Iran Khamenei, Jumat lalu. Namun pertemuan ini dibatalkan karena memburuknya kondisi kesehatan Khamenei," kata Jurnalis Iran, Momahad Ahwaze, dalam cuitannya di Twitter.
Ahwaze menyebut penyebab sakitnya Pemimpin Tertinggi Iran belum diketahui, namun diduga kondisinya memburuk dalam semalam. Rumor beredar bahwa Khamenei menderita kanker prostat dan pernah menjalani operasi pada 2014 lalu.
Baca juga: Ratusan Telurnya Pecah, Sopir Truk Menangis Meraung-raung
Putra pemimpin Iran, Motjaba, telah dipercaya untuk kebijakan strategis selama bertahun-tahun dan terlibat menjalankan beberapa departemen keamanan dan intelijen penting di Iran.
Pada tahun 2009, media The Guardian menjuluki pria berusia 51 tahun itu sebagai 'penjaga gerbang pemimpin tertinggi Iran' dan menyarankan agar Khamenei memposisikan putranya sebagai penggantinya.
Belum ada konfirmasi resmi mengenai dugaan pengalihan kekuasaan, dan media juga belum bisa memverifikasi klaim Ahwaze secara independen. Jika laporan itu dikonfirmasi, peralihan kekuasaan akan terjadi dalam periode sensitif hubungan Iran dengan Barat dan negara-negara Timur Tengah lainnya. (ren)