3 Perempuan Perkasa di Balik Gerakan Black Lives Matter
- bbc
Tahun 2020 akan dikenang karena banyak hal - termasuk kebangkitan gerakan Black Lives Matter di seluruh dunia.
Organisasi ini menggerakkan aksi unjuk rasa jalanan dan kampanye besar-besaran melawan rasisme dan kebrutalan polisi.
Kini, tiga perempuan yang mendirikan gerakan itu mengatakan kepada BBC bahwa mereka yakin gerakan itu telah mengubah politik.
"Orang kulit hitam bersama sekutu kami berdiri untuk mengubah arah sejarah dan kami menang," kata Alicia Garza.
Garza dan dua rekan pendiri gerakan yang populer disebut BLM ini, Patrisse Cullors dan Opal Tometi, berbicara kepada BBC sebagai bagian dari BBC 100 Women Masterclass 2020, sebuah acara yang digelar secara daring pada 30 November.
Ketiga perempuan ini mengawali gerakan Black Lives Matter di AS pada 2013, seusai vonis tidak bersalah dijatuhkan terhadap George Zimmerman, yang menembak mati remaja kulit hitam Trayvon Martin.
Adapun gelombang unjuk rasa besar-besaran terjadi tahun ini setelah pembunuhan George Floyd, yang meninggal pada Mei lalu setelah polisi menindih lehernya dalam sebuah penangkapan di Minneapolis.
"Setelah tujuh tahun, Black Lives Matter kini telah merasuk ke dalam DNA dan memori negara ini," tutur Garza.
"Kita semua menyaksikan bagaimana anggota komunitas kita, anggota keluarga kita, dibunuh di depan kamera.
"Ada banyak cara, bahwa meskipun gerakan ini meledak untuk kedua kalinya, media besar tetap fokus pada hal yang salah.
"Berkali-kali, beban dan tanggung jawab atas kekerasan ditempatkan pada kami, tetapi tidak ada yang berbicara tentang kekerasan yang dialami komunitas kami, baik di tangan pemerintah, tetapi juga di tangan petugas polisi.
"Sekarang kami memiliki elemen baru yaitu main hakim sendiri dan kekerasan supremasi kulit putih."
Terlepas dari perjuangan yang sedang berlangsung, para pendiri BLM membuat catatan optimis yang hati-hati, terutama ketika berbicara tentang kekalahan Donald Trump dalam pemilihan AS.
Perempuan kulit hitam khususnya dianggap memainkan peran utama dalam kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.
Trio BLM mendapat pengakuan ini dari Kamala Harris, yang mencetak sejarah sebagai wakil presiden perempuan pertama, sekaligus wakil presiden kulit hitam dan Asia-Amerika pertama.
Tapi mereka mengatakan mereka akan melobi agar Kamala Harris tidak hanya menjadi "simbol tapi pejuang bagi komunitas kita".
"Saya berbesar hati melihat cara-cara di mana gerakan BLM, juga sejumlah gerakan lain, telah bangkit dan mengedepankan pemikiran dan tindakan politik yang benar-benar mencerminkan yang terbaik dari diri kami," kata Opal Tometi.
"Saya pikir adalah mungkin gerakan kami menunjukkan cara lain dan saya sangat terharu dan bersyukur bisa hidup pada saat seperti ini."
Menggambarkan bagaimana perannya telah berubah tahun ini, Garza mengatakan BLM semakin melebarkan sayap di seluruh dunia, termasuk mengamplifikasi unjuk rasa #EndSars terhadap kekerasan polisi di Nigeria.
"Kami mengubah politik seperti yang kami tahu, tetapi kami sangat fokus pada transformasi kekuasaan, cara kerjanya, dan memastikan ada lebih banyak kekuatan di tangan lebih banyak orang," katanya.
Patrisse Cullors berkata pencapaian BLM pada 2020 akan dicatat dalam buku sejarah.
"Yang membuat saya senang adalah bahwa anak saya dapat mengatakan bahwa ibunya, bersama perempuan kulit hitam yang galak lainnya, melakukan semua yang dia bisa, dan kita bisa, membuat tempat ini lebih baik bagi kita.
"Saya senang dengan sejarah yang diceritakan."
BBC 100 Women mengangkat 100 perempuan berpengaruh dan inspiratif setiap tahun dan membagikan kisah mereka. Temukan kami di Facebook, Instagram dan Twitter, dan gunakan #BBC100Women.