Suami Kamala Harris: Laki-laki Pertama yang Jadi Pendamping Wapres AS
- bbc
Saat Kamala Harris diproyeksikan sebagai wakil presiden berikutnya mendampingi Joe Biden, ia telah mencetak tiga sejarah. Mulai Januari, dia akan menjadi perempuan pertama, orang kulit hitam pertama, dan keturunan India-Amerika pertama yang duduk di jabatan itu.
Namun, orang di belakang kamera juga akan membuat sejarah. Suami Harris.
Douglas Emhoff, akan menjadi "pria kedua" (the second gentleman) pertama di negara itu.
Pria berusia 56 tahun itu sejauh ini terlihat menikmati perannya sebagai mitra politik Harris.
Dia sering tampil dalam kampanye pencalonan Harris. Tampilan media sosialnya bahkan menyerupai halaman penggemar tidak resmi untuk istrinya.
Pada bulan Agustus, Emhoff mengumumkan cuti dari karier hukumnya untuk mendukung Biden-Harris secara penuh.
"Dia tampaknya benar-benar menyukainya," kata Aaron Jacoby, teman lama dan mantan mitra di firma hukum tempat Emhoff berkarier.
"Anda mungkin mengira dia seperti ikan yang keluar dari air - tapi itu tidak benar. Dia tampaknya tengah berenang dan menikmatinya."
Sekarang, saat tim Biden-Harris bersiap untuk pindah ke Gedung Putih.
Cara Emhoff menunjukkan perannya mungkin akan menandakan langkah maju untuk kesetaraan gender.
Pada tahun 2013, Emhoff, yang saat itu menjadi pengacara hiburan di Los Angeles, menjalani kencan buta dengan Jaksa Agung California saat itu, Kamala Harris.
Emhoff yang gugup meninggalkan pesan suara (voicemail) yang bertele-tele dan "benar-benar konyol" bagi Harris, saat ia berusaha mengatur pertemuan pertama mereka, katanya.
Mereka bertemu untuk makan malam dan keesokan harinya, Emhoff mengirim email kepada Harris dengan semua jadwalnya yang kosong untuk beberapa bulan mendatang, tulis Harris dalam memoarnya tahun 2013, The Truths We Hold.
"Saya terlalu tua untuk bermain-main," katanya. "Saya sangat menyukaimu, dan saya ingin melihat apakah kita bisa membuat hubungan ini berhasil."
Kurang dari setahun kemudian, mereka menikah di gedung pengadilan Santa Barbara, dalam sebuah upacara yang menghormati warisan India Harris dan kepercayaan Yahudi Emhoff.
Harris menyimpan pesan voicemail itu dan memutarnya setiap tahun pada hari jadi mereka.
Melalui pernikahan mereka, Harris menjadi ibu tiri, atau "Momala", untuk Cole dan Ella, anak-anak Emhoff dari pernikahan pertamanya dengan Kerstin Emhoff, salah satu pendiri dan kepala eksekutif perusahaan produksi Prettybird.
Harris mengatakan pertemuannya dengan Cole dan Ella lah yang akhirnya membuatnya tertarik.
Begitu pula untuk anak-anak Emhoff. Dalam sebuah wawancara dengan majalah Glamour tahun ini, Cole, 26, mengatakan bahwa bertemu Harris "untuk kami semua… adalah cinta pada pandangan pertama".
Emhoff dan istri pertamanya terkenal dekat.
"Kami tetap sangat dekat", katanya dalam wawancara April dengan Chasten Buttigieg - suami dari mantan calon presiden Pete Buttigieg.
Mantan istri Emhoff dan Harris akrab "luar biasa", katanya.
Selama kampanye Harris untuk posisi presiden, mantan istri Emhoff - yang sering mencuitkan tweet dukungannya untuk Harris-Biden - menawarkan layanan kreatifnya untuk kampanye.
"Orang-orang bertanya, `mantan istri ingin itu melakukan apa?`" katanya kepada Marie Claire pada bulan Oktober.
Sekarang, baik dalam wawancara dan tampilan media sosial, Harris dan Emhoff tampak sebagai pasangan yang bahagia.
"Apa yang Anda lihat adalah seperti apa sebenarnya, ini bukan akting," kata Alex Weingarten, teman lama dan mantan kolega Emhoff.
"Mereka sangat mencintai dan penuh kasih sayang satu sama lain. Tidak salah lagi ... mereka benar-benar saling mencintai."
Emhoff merasakan pengalaman kampanye pertamanya ketika Harris mencalonkan diri untuk Senat pada 2016.
Namun kampanye itu, katanya, tidak mempersiapkannya "sama sekali" untuk kampanye istrinya sebagai calon presiden.
Pada Januari 2019, Harris secara resmi meluncurkan kampanyenya kepada lebih dari 20.000 orang di Oakland, California.
"Saya di luar sana melambaikan tangan, saya ketakutan ... kami pikir akan ada 5.000 orang di sana," kata Emhoff menceritakan tentang hari itu.
Di bulan-bulan mendatang, Emhoff bekerja di firma hukumnya selama seminggu, dan pada akhir pekan dia berkampanye ke seluruh negeri - seringkali seorang diri untuk mewakili Harris.
Sementara istrinya dipersiapkan dengan buku-buku pengarahan dan sejumlah staf, "ia hanya pergi ke lokasi kampanye dan berkampanye".
"Itu benar-benar seperti percobaan dengan api."
Emhoff sering kali sangat bersemangat saat membicarakan tentang acara kampanye yang lebih kecil - salah satunya di Flint, Michigan, satu lagi di pedesaan Nevada.
Dia akan melakukan kampanye untuk Harris dengan gaya sendiri sambil merujuk pada "catatan dari lapangan", ia menceritakan siapa yang dia temui dan apa yang dia lihat.
"Anda akan merasa kewalahan karena Anda hanya ingin membantu semua orang ini dan membantu kampanye," katanya.
Pada bulan Juni tahun itu, Emhoff menarik perhatian saat ia melompat ke atas panggung di forum kepresidenan untuk membela Harris. Kala itu, seorang pengunjuk rasa mengambil mikrofon dari tangan Harris.
Rekaman kejadian itu menunjukkan dia naik ke atas panggung dari barisan depan, lalu mengembalikan mikrofon itu ke istrinya.
Emhoff berteman dengan sejumlah pasangan kandidat Demokrat.
Ia menjadi sangat dekat dengan Buttigieg - yang merupakan orang pertama yang mengirim pesan kepada Emhoff ketika Harris menghentikan kampanye pencalonannya sebagai presiden.
Melalui seorang perwakilan, Buttigieg menolak untuk diwawancarai untuk artikel ini.
Kurangnya pengalaman politik Emhoff tidak menjadi rintangan.
"Saya pikir meskipun mungkin mengejutkan baginya atau bagi kita semua ketika dia [Emhoff] kemudian ikut disorot secara politik- itu sebenarnya cocok untuk kepribadiannya," kata teman dan kolega Emhoff, Aaron Jacoby.
"Dia benar-benar orang yang bahagia, menarik, dan suportif seperti yang bisa Anda lihat."
Dalam berbagai wawancara, Emhoff tampak santai, santai, seperti khas orang California.
Dia menyebut dirinya "dude". - "Saya adalah seorang dude ... lalu saya bertemu Kamala".
Ketika diminta untuk mendeskripsikan Emhoff, baik Jacoby maupun teman lama Emhoff lainnya, Alex Weingarten mengatakan bahwa dia adalah "orang yang otentik".
"Dia orang yang baik," kata Weingarten. "Saya pikir itu semua datang secara alami kepadanya karena Doug secara alami adalah orang yang suka berteman."
Dia juga melakukan advokasi yang sangat kuat untuk Biden-Harris, kata Weingarten, peran yang cocok untuk litigator berpengalaman.
Emhoff dan Harris memiliki gelar hukum yang sama, tetapi sementara istrinya langsung bekerja sebagai jaksa penuntut negara, Emhoff berkarier hampir 30 tahun di bidang hukum korporat.
Selain menangani perselisihan bisnis dan real estat, kliennya termasuk perusahaan farmasi Merck, dalam kasus yang yang menuduh salah satu produknya menyebabkan penyakit tulang, dan perusahaan penjual senjata Dolarian Capital.
Sementara Emhoff tidak memiliki izin untuk melakukan lobi, firma hukum tempat dia terakhir bekerja DLA Piper, memiliki praktik lobi yang aktif di Washington.
Untuk menghindari kemungkinan tuduhan konflik kepentingan, tim kampanye Biden mengumumkan minggu ini bahwa Emhoff akan meninggalkan DLA Piper, "untuk mengembangkan portofolio yang akan ia fokuskan untuk mendukung pekerjaan pemerintahan".
Emhoff adalah laki-laki keempat yang merupakan pendamping dari calon presiden atau wakil presiden Amerika. Sebelumnya, ada juga suami dari Geraldine Ferraro, Sarah Palin dan Hillary Clinton.
Namun, dia adalah yang pertama dan satu-satunya yang berhasil mencapai Gedung Putih - posisi yang sangat baru, sehingga tampaknya belum memiliki nama resmi.
"Tidak ada yang memberitahu saya! Saya tidak tahu," katanya kepada Marie Claire pada bulan Oktober.
Posisi ini sebelumnya hanya dipegang perempuan. "Peran ini sangat berdasarkan pada gender", kata Barbara Perry, direktur studi kepresidenan di Miller Center University of Virginia.
Peran ini juga sebagian besar seremonial. Ibu negara dan ibu wakil presiden sebelumnya biasanya menjalankan agenda yang tidak kontroversial untuk melengkapi pekerjaan suami mereka.
Saat George Bush mendorong kebijakan pendidikan, Laura Bush mengadvokasi literasi anak.
Sementara, saat Barack Obama memperjuangkan perawatan kesehatan, Michelle Obama mengkampanyekan pentingnya olahraga dan makan sehat.
Istri wakil presiden sebelumnya menerima lebih sedikit perhatian - Jill Biden berfokus pada keluarga militer dan pendidikan selama masa jabatannya - tetapi pencalonan Harris yang bersejarah akan membuat suaminya disorot.
Sebagai wakil presiden, Harris akan memimpin Senat, meninggalkan Emhoff yang bertugas merencanakan makan siang dan acara-acara lain untuk pasangan senator.
Membuat Emhoff mengambil peran yang sebelumya secara eksklusif hanya dilakukan perempuan, "adalah langkah pertama menuju kesetaraan sejati bagi pasangan yang berkecimpung dalam politik," kata Perry.
"Kita tidak terbiasa melihat pria menyerahkan karier mereka untuk istri, pasangan, dan keluarga mereka," tambahnya. Ia mengutip studi global yang menunjukkan beban pekerjaan rumah tangga masih menimpa perempuan.
Ketika ditanya apakah Emhoff mengetahui diskusi tentang peran gender itu, Jacoby tertawa.
"Semua orang menyadarinya," katanya.
"Itu tidak terlalu penting. Dia akan menarik, menyenangkan dan bersosialisasi dengan baik, pada saat yang sama dia akan mendapatkan hasil yang konkret dari apa pun tugas yang diterimanya untuk membangun hubungan baik."
Dalam hal fokus aktualnya, reformasi peradilan pidana kemungkinan besar akan jadi perhatian Emhoff, sesuai dengan latar belakang karier dan ketertarikan ia dan pasangannya.
Tapi baik Jacoby dan Weingarten bersikeras bahwa fokus utama teman mereka adalah pada sang wakil presiden.
"Doug dalam hal ini ada untuk mendukung Kamala," "Jelas ada beberapa hal baru ... bahwa Doug adalah laki-laki pertama," kata Weingarten.
Ia menambahkan bahwa Emhoff akan menjadi "panutan yang luar biasa".
Tapi, katanya, "ceritanya adalah [Kamala] akan menjadi wakil presiden".
Perhatian media yang melekat pada Emhoff mungkin terjadi karena posisinya yang baru, yakni sebagai laki-laki pertama yang mendampingi wakil presiden.
Namun, itu mungkin juga menunjukkan kelambanan dalam kesetaraan gender.
Istri wakil presiden jarang menerima tepuk tangan yang sama bahkan sebelum memulai pekerjaan baru mereka.
Meski begitu, beberapa ibu negara telah dipuja oleh publik Amerika.
Michelle Obama, misalnya, sering mendapat peringkat popularitas yang lebih baik daripada suaminya. Tur bukunya pun sering disesaki pengunjung.
Namun, ibu negara dan istri wakil presiden yang meninggalkan karier mereka untuk menjadi pasangan politik penuh waktu - seperti Emhoff - seringkali diabaikan.
"Kita memberinya [Emhoff] penghargaan ekstra atas apa yang telah dilakukan perempuan selama berabad-abad," kata Perry.
Bagaimana pun, dia masih optimis dengan Emhoff dan potensinya untuk menantang norma gender.
"Akan ada pria macho yang sangat tradisional, yang tidak ingin terlalu mendukung pasangannya," katanya.
Dan mungkin kita tidak mendengar tentang istri yang maju sebagai kandidat seperti Harris, kata Perry, karena mereka kekurangan dukungan yang sama dari pasangan mereka.
"Saya akan menjadikan Douglas Emhoff sebagai perempuan kehormatan," katanya. "Saya berharap dia akan menganggap itu sebagai pujian yang seharusnya."