Hasil Manis Pekerja Indonesia di Korsel: Pulang pun Bergelar Sarjana

Dubes RI untuk Korsel Umar Hadi (kanan) dan istri bersama pekerja migran asal Indonesia yang jadi wisudawan Universitas Terbuka Korea di Seoul 10 Oktober 2020.
Sumber :
  • KBRI Seoul

VIVA – Bagi sebagian tenaga kerja Indonesia, mencari nafkah di luar negeri tidak sekadar demi bawa pulang fulus. Ada pula yang, di tengah kesibukan kerja maupun saat memanfaatkan waktu senggang, menyisihkan sebagian waktu mereka untuk menimba ilmu sehingga saat pulang ke Indonesia membawa keuntungan ganda: uang hasil kerja dan gelar sarjana. 

Itu lah pencapaian bagi belasan tenaga kerja Indonesia di Korea Selatan yang akhir pekan ini dianugerahi gelar sarjana. Sebagian besar mereka mengikuti acara wisuda Universitas Terbuka di Seoul hari ini.    

“Selesai kontrak kerja nanti, pulang dari Korea, saya harapkan di Tanah Air kalian buka usaha, buka lapangan kerja,” demikian pesan Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi, kepada 19 orang wisudawan Universitas Terbuka hari ini, Sabtu 10 Oktober 2020.

“Apalagi dengan adanya UU Cipta Kerja yang baru disahkan DPR beberapa hari lalu, membuka usaha atau membentuk koperasi di Indonesia akan menjadi jauh lebih mudah,” sambung Umar, seperti yang disiarkan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul hari ini.

Wisuda sarjana Universitas Terbuka di KBRI Seoul kali ini dilakukan secara hybrid, 11 orang mengikuti wisuda secara fisik di Wisma Duta dan 9 orang diwisuda secara online. Acara wisuda dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Semua wisudawan adalah pekerja migran, yang telah menyelesaikan studi sembari bekerja di berbagai perusahaan di Korea Selatan.

Rektor Universitas Terbuka, Prof. Dr. Ojat Darojat, yang hadir secara virtual menekankan pentingnya akses pendidikan tinggi bagi para pekerja migran Indonesia di seluruh dunia. “Dengan akses pendidikan tinggi Universitas Terbuka, kita terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia di mana pun mereka berada,” kata Prof. Ojat.

Jumlah pekerja migran yang saat ini aktif mengikuti perkuliahan UT di Korea 222 orang. Meski jumlah itu terus bertambah setiap tahun, tetapi masih banyak potensi dari sekitar 36 ribu pekerja migran Indonesia di Korea Selatan. Karena itu UT Korea dan KBRI Seoul terus mendorong para pekerja migran untuk melanjutkan pendidikan melalui Universitas Terbuka. Bahkan BNI cabang Seoul setiap tahun memberikan beasiswa kepada mahasiswa UT berprestasi.


Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang menyampaikan pidato wisuda (commencement speech) secara virtual, berpesan agar para wisudawan menjadi agen perubahan di kampung halaman masing-masing. “Ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di Korea, baik di tempat kerja maupun dari kuliah di UT, menjadi modal kalian untuk membawa perubahan bagi kemajuan Indonesia,” tutur Menlu Retno.

KBRI Seoul juga menyediakan program kelompok belajar “Kampung Korea” (Kami Mantap Pulang dari Korea) yang membekali para pekerja migran dengan pengetahuan dan ketrampilan praktis berwirausaha.