Sembuh dari COVID-19, Donald Trump Siap Lanjutkan Kampanye Pilpres AS

Presiden Amerika Serikat Donald Trump melepas masker saat ia berdiri di Balkon Truman di Gedung Putih setelah kembali dari rumah sakit di Walter Reed Medical Center untuk perawatan penyakit virus corona (COVID-19), di Washington, Amerika Serikat.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/REUTERS/Erin Scott

VIVA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan akan kembali melanjutkan kampanyenya akhir pekan ini, setelah dokter di Gedung Putih menyatakan bahwa sang presiden telah terbebas dari virus corona atau COVID-19.

Dalam sebuah wawancara, Trump mengatakan dia kemungkinan akan mengikuti tes COVID-19, hari ini, waktu setempat. Gedung Putih menolak mengatakan kapan terakhir kali presiden dinyatakan negatif COVID-19.

Trump mengatakan, dia akan kembali melakukan kampanyenya beberapa hari mendatang, termasuk kampanye besar di Florida pada Sabtu dan di Pennsylvania pada Minggu.

"Benar-benar bagus. Saya pikir saya akan mencoba melakukan reli pada Sabtu malam, jika kami memiliki cukup waktu untuk melakukannya," kata Trump dalam wawancara, dilansir Channel News Asia, Jumat, 9 Oktober 2020.

Dokter Gedung Putih, Sean Conley, sebelumnya menyebut bahwa Trump telah menyelesaikan pengobatan untuk penyakit tersebut. Presiden juga sudah semakin stabil sejak kembali ke Gedung Putih dan dapat melanjutkan kegiatan publiknya.

"Sejak kembali ke rumah, pemeriksaan fisiknya tetap stabil dan tidak ada indikasi yang menunjukkan perkembangan penyakit. Sabtu besok akan menjadi hari ke-10 sejak presiden didiagnosis COVID-19 dan berdasarkan diagnosis lanjutan, saya sepenuhnya mengantisipasi kepulangan presiden yang aman," ujar Conley.

Sebelumnya, Trump telah menghadapi kritik karena meremehkan virus corona yang telah menewaskan lebih dari 210 ribu warga Amerika Serikat, bahkan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan. Bahkan sejak Trump positif terpapar virus COVID-19 pekan lalu, dia juga cenderung meremehkan penyakit tersebut dan menuai kecaman di media sosial karena dianggap menyebarkan informasi yang salah.