Gunakan Hadis Nabi untuk Peragakan Pakaian Dalam, Rihanna Minta Maaf
- bbc
Rihanna meminta maaf setelah menggunakan lagu berisi hadis Nabi Muhammad pada peragaan busana Savage X Fenty terbarunya.
Ia mendapat kritik di dunia maya karena menggunakan lagu Doom dari penyanyi Coucou Chloe, yang memuat syair hadis Nabi Muhammad.
Rihanna berkata penggunaan lagu tersebut "tidak bertanggung jawab" dan "kesalahan yang tidak diniatkan, tapi ceroboh."
Hadis adalah teks yang diyakini sebagai kata-kata yang pernah diucapkan oleh Nabi Muhammad.
- `Game of Thrones versi Islam` mengapa meledak di Pakistan?
- `Geger klepon tidak Islami`, benarkah ada `makanan syariah` dalam ajaran Islam?
- Saudi dirikan badan baru untuk pastikan `hadis tak disalahgunakan oleh teroris`
Setelah kitab suci Alquran, hadis dianggap sebagai teks relijius yang paling penting bagi umat Islam.
Syair bahasa Arab yang digunakan dalam lagu tersebut merupakan bagian dari sebuah hadis tentang hari kiamat.
Coucou Chloe telah meminta maaf, seraya berkata ia tidak menyadari bahwa lagu tersebut berisi teks Islami.
https://twitter.com/SavageXFenty/status/1311859317801283587
`Islam bukan estetika`
Merek fashion dan kecantikan Rihanna, Fenty, pernah dipuji karena komitmennya terhadap keberagaman.
Namun beberapa penggemar dari kalangan Muslim mempertanyakan penggunaan lagu itu dalam acara peragaan pakaian dalam atau lingerie yang diputar melalui layanan streaming Amazon Prime pada 2 Oktober.
Hodhen Liaden, 26 tahun, adalah seorang blogger kecantikan yang merupakan penggemar Rihanna dan Fenty namun ia merasa tindakan memasukkan lagu berisi teks hadis dalam pertunjukan adalah kesalahan.
Ia menyebut permintaan maaf Rihanna "menyegarkan" namun berpendapat merek-merek fesyen besar "perlu lebih banyak Muslim di industri yang dapat mengenali hal-hal seperti ini".
"Islam bukan estetika, agama bukan estetika," kata Hodhen kepada BBC Radio 1 Newsbeat.
"Apakah Anda benar-benar merayakan orang-orang seperti saya atau apakah itu hanya pencitraan untuk Anda?"
Hodhen sebelumnya membeli banyak produk Fenty tetapi berkata insiden ini mungkin membuatnya berubah pikiran.
Ia bahkan mungkin tidak akan menggunakan produk gratis yang dikirim merek tersebut kepadanya untuk dipromosikan secara online.
"Saya rasa saya tidak akan membeli produk atau bahkan mempromosikannya di Instagram saya. Saya punya sekotak produk Fenty yang telah dikirimkan ke saya untuk membuat konten dan saya tidak tahu bagaimana perasaan saya tentang itu."
Hodhen bukan satu-satunya yang merasa kecewa. Arooj Aftab adalah blogger mode yang telah berbicara di internet tentang pentingnya keberagaman bagi merek fesyen.
Berbicara kepada BBC Asian Network sebelum rilis permintaan maaf dari Rihanna dan Coucou Chloe, ia berkata: "Ketika saya melihat video itu, saya jadi merasa sedikit mual."
"Ini adalah hadis dan dimasukkan ke dalam lagu [yang mengiringi] perempuan menari-nari dalam lingerie.
"Islam sangat tertutup (dalam hal busana) - [ini] berlawanan dengan itu. Saya pikir setiap muslim berhak untuk tersinggung."
`Foto tidak senonoh`
Ini bukan pertama kalinya Rihanna dituduh tidak peka terhadap Islam.
Pada 2013, ia diminta meninggalkan sebuah masjid di Abu Dhabi setelah berpose untuk "foto yang tidak senonoh".
Sebelumnya, industri mode pernah beberapa kali dituduh "mengapropriasi" Islam.
Pada bulan Agustus, penyanyi rap Kanye West dikritik beberapa orang karena menamai sepatu Yeezy Boost-nya Israfil dan Izrail - nama dua malaikat dalam agama Islam.
Dan peritel daring Shein meminta maaf pada bulan Juli karena mengiklankan sajadah sebagai "karpet Yunani berjumbai".